Beijing Kagak Ingin Putus Rekanan dengan Seoul

Beijing tidak Ingin Putus Hubungan dengan Seoul
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.(Antara )

JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian mengungkapkan negaranya berharap Rekanan dengan Korea Selatan tetap terjaga pascapemakzulan Presiden Yoon Suk-eol. Pada Sabtu (14/12), Majelis Nasional Korea Selatan melalui pemungutan Bunyi menyatakan memakzulkan Presiden Yoon atas keputusannya menyatakan darurat militer pada 3 Desember, yang kemudian gagal.

“Kami berharap Korea Selatan akan Maju melakukan upaya positif dengan Tiongkok Buat secara aktif memperdalam kerja sama persahabatan dan kemitraan dalam kerja sama strategis kami,” kata Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (16/12/2024).

Mosi pemakzulan Presiden Yoon disetujui oleh 204 dari total 300 Personil Majelis Nasional yang memberikan suaranya dalam sidang parlemen. Sedangkan Terdapat 85 Personil menolak pemakzulan dan delapan Bunyi Kagak Absah serta tiga Bunyi abstain. Artinya, jabatan kepresidenan Yoon Suk Yeol akan ditangguhkan terhitung Begitu mosi pemakzulan diterima kantornya. Perdana Menteri Han Duck-soo menjadi penjabat presiden Buat Begitu ini.

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Terpaksa Tarik Laskar dari Niger

“Kami telah memperhatikan perkembangan politik terkini di Korea Selatan. Itu adalah urusan internal Korea Selatan, yang Kagak akan saya komentari,” ungkap Lin Jian.

Tetapi, Lin Jian menegaskan Tiongkok dan Korea Selatan adalah tetangga dan Kenalan kerja sama yang Krusial. Semenanjung Korea yang damai dan Konsisten, ungkap Lin Jian, merupakan kepentingan Seluruh pihak dan membutuhkan upaya Serempak dan kuat dari Seluruh pihak.

“Pertumbuhan Rekanan bilateral yang sehat dan Konsisten merupakan kepentingan kedua belah pihak. Kebijakan Tiongkok terhadap Korea Selatan konsisten, dan kami telah mempertahankan kesinambungan kebijakan tersebut,” tambah Lin Jian.

Mosi pemakzulan pertama yang sempat diajukan Sabtu (7/12) Lewat gagal disahkan karena Dekat Seluruh Personil parlemen dari PPP memboikot. (Ant/P-3)

Cek Artikel:  Korea Selatan Siaga Lonjakan COVID-19 Akhir Bulan Ini, Perketat Vaksinasi

Mungkin Anda Menyukai