PENYANYI Yura Yunita belum Pelan ini merilis singgel baru berjudul Tanda, diperkenalkan pertama kali pada Konser Bingah yang berlangsung pada 2 Februari 2025. Musik Tanda kini menjadi Musik yang banyak didengarkan publik.
Video lirik Tanda kini telah ditonton lebih dari 2 juta views di YouTube Yura Yunita, dan berada di dalam chart YouTube Trending Music Indonesia selama 18 hari dengan peak tertinggi berada di posisi #2. Banyak yang merasa terwakili dengan Musik tersebut, mereka Bisa membicarakan keresahan yang sedang dilalui melalui Musik ini.
Tapi siapa sangka, kalau Rupanya di balik Musik Tanda yang Indah, Eksis lantunan doa di sana, yang dibacakan oleh Habib Jafar. Lantunan doa itu terdengar samar-samar yang menjadi backing vocal dalam sebuah part dalam Musik tersebut, Bila didengarkan dengan seksama, pendengar akan menemukan lantunan doa tersebut pada bagian intro.
Habib Jafar pun mengungkap lantunan doa yang Eksis pada Musik tersebut. “Permintaan Yura adalah membacakan surat Al-Fatihah. Tetapi, sebelum Al-Fatihah, doanya agak panjang. Intinya, gue membacakan satu ayat: ‘Rabbi laa tadzarni fardan wa anta khoirul waaritsin’ yang Intinya, kita meminta kepada Tuhan, agar Bukan dibiarkan hidup sendiri,” terang Habib Jafar dalam keterangan pers, dikutip Rabu (26/3).
Dalam terjemahnya, doa itu berartikan Ya Tuhanku, janganlah engkau membiarkan Saya hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling Berkualitas. Secara personal, Habib Jafar mengatakan Eksis salah satu lirik yang menjadi favoritnya pada Musik itu.
“Salah satu bagian (lirik) yang paling menyentuh itu pas, ‘Selalu ku tunggu tunggu di pergantian malam dan siang mu, Selalu ku tunggu tunggu tanda tanda itu, Tunjukkan jalanku padamu Kepada Bisa merasakan kasihmu, Beri ku, Rupanya kurasakan Ku Bisa merasakan Tanda itu.” ujarnya.
Bagi Habib Jafar, hidup adalah perkara mencari tanda. Tanda Kepada Bisa kembali pada Tuhan, dan ke tempat asal kita bermula. Ia menganalogikan, mencari tanda serupa dengan mencari sinyal wi-fi, yang akan Membikin kita terkoneksi ke segala hal.
“Kalau Bukan kuat sinyalnya, kita hanya Bukan akan ke mana-mana dan semakin jauh dari tanda-tanda yang akan diberikan. Hanya terkoneksi ke diri dan bukan kerendahan hati yang tumbuh, tapi egoisme,” tukasnya. (H-3)
