Beda Kronologi Kasus Penembakan Siswa GRO, Kabareskrim Akan Periksa Kombes Irwan Anwar

Liputanindo.id – Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada buka Bunyi perihal kasus Personil polisi, Aipda Robig Zaenudin menembak siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) hingga tewas. Komjen Wahyu menegaskan perbedaan pernyataan Tetap Lanjut didalami.

Wahyu mengatakan Bareskrim memberikan asistensi Kepada menyelesaikan perkara ini.

“Yang Niscaya berproses, Kita lakukan asistensi Kepada proses secara tegak lurus, sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Prinsipnya dilakukan secara profesional, secara scientific investigation,” kata Wahyu di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Jenderal bintang tiga Polri ini memastikan kasus ini Tak akan ditutup-tutupi atau ditangani secara transparan. Terkait beda versi kronologi antara Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono, Wahyu menyebut pendalaman Tetap Lanjut dilakukan.

“Ya nanti kita lihat, kalau seperti itu Terdapat perbedaan (kronologi),” jelasnya.

Cek Artikel:  Digerebek Demi Pesta Narkoba di Tempat Karaoke, Polisi di Bali Dipecat Enggak Hormat

Wahyu pun mengatakan tak menutup kemungkinan Irwan Anwar akan dimintai keterangan Kepada Membangun terang perkara ini.

“Ya itu nanti dalam perkembangan, kita kan harus perlu periksa ini, periksa ini. Sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan alur yang dijalankan, sesuai fakta yang didapatkan, baru nanti kita Pandai lihat,” ucapnya.

Sebelumnya, Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah (Jateng) menyampaikan dua versi kronologi yang berbeda, terkait kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas. Hal itu diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).

Awalnya, Kombes Irwan Anwar memperlihatkan tayangan CCTV yang menayangkan kronologi peristiwa penembakan tersebut. Dia menjelaskan Aipda Robig yang merupakan pelaku, Menyantap adanya kendaraan yang saling berkejaran dan membawa senjata tajam.

Cek Artikel:  Lansia 66 Tahun Coba Bunuh Diri dengan Ceburkan Diri ke Kolam Bundaran HI

“Di peristiwa ini, Terdapat kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain. Terdapat satu kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain, di mana si pengejar ini membawa senjata tajam. Nah ini lah yang disaksikan oleh Personil, kemudian berniat Kepada mengejar,” kata Irwan.

Menurutnya, Aipda Robig berniat mengejar. Tetapi kendaraan yang dikejar masuk ke dalam gang yang jaraknya Sekeliling 100 menter dari Letak kejadian penembakan.

Aipda Robig melakukan pengajaran karena Menyantap Terdapat yang membawa senjata tajam. Adapun posisi korban berada di motor yang mengejar.

“Tetapi kemudian, yang dikejar itu masuk gang. Terdapat kira-kira 100 meter dari peristiwa ini,” kata Irwan.

“Dia kemudian mengejar Kembali ke arah kanan. Mengejar si tiga motor tadi yang membawa sajam. Nah, posisi almarhum di peristiwa ini Terdapat di motor pertama, pak. Almarhum Gamma. Di posisi motor kedua, di tengah. Tamat dengan file ini kami dapatkan dari Alfamart di TKP ini,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Ruang Produksi Baterai PT OPPO di Kota Tangerang Terbakar

Sementara Kombes Aris Supriyono mengungkap penembakan Aipda Robig kepada korban Tak terkait pembubaran tawuran.

“Penembakan yang dilakukan terduga pelanggar Tak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi,” kata Aris.

Aipda Robig menembak karena kendaraannya saling berpepetan di jalan. Begitu itu pelaku tengah pulang dari kantornya. Menurut Aris, Aipda Robig sempat sengaja menunggu korban memutar balik kendaraannya sebelum menembak.

“Kemudian motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada Begitu perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan,” kata Aris.

Mungkin Anda Menyukai