Bawaslu Jakarta Petakan Terdapat 5.408 TPS Rawan yang Harus Mendapat Perhatian Tertentu

Bawaslu Jakarta Petakan ada 5.408 TPS Rawan yang Harus Mendapat Perhatian Khusus
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenti (kanan) Serempak Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengikuti kampanye pilkada damai 2024 Ketika car free day di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/11/2024).(MI/SUSANTO)

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta telah memetakan sejumlah Tempat Pemungutan Bunyi (TPS) rawan kecurangan hingga bencana di 44 kecamatan. Hal itu akan menjadi dasar peningkatan kualitas pengawasan pada Penyelenggaraan pemungutan Bunyi. 

Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Burhanuddin menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi terdapat 5.408 TPS rawan di Distrik Jakarta yang perlu mendapatkan pengawasan lebih tinggi. 

“Kami telah memetakan dan mengidentifikasi Terdapat Sekeliling 5.408 TPS rawan di Jakarta yang terdiri dari rawan banjir, Lewat selebihnya rawan pemilih pindah Letak pemilihan, Lewat pemilih disabilitas hingga rawan kecurangan. Kami sudah petakan Segala,” jelasnya kepada Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (19/11). 

 

Lebih lanjut, Burhan mengungkapkan dari data tersebut, pihaknya telah memetakan Terdapat Sekeliling 803 TPS di berbagai Distrik Jakarta yang rawan terjadi bencana banjir. Terlebih Kembali, kata Burhan, Ketika ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi.

Cek Artikel:  KPU Akan Pelajari Qanun untuk Peserta Pilkada yang Meninggal di Aceh

“Yang rawan banjir, kami identifikasi Sekeliling 803, karena ini suasananya Dekat sama dengan Pemilu 2024 kemarin, kami juga memetakan hal yang sama soal banjir dan itu tetap jadi. Maka karena ini memang prediksi BMKG juga sama, kami juga memprediksi bahwa di Rontok 27 November ini akan Terdapat banjir,” tuturnya. 

Selain itu, Burhan menjelaskan bahwa penyaluran logistik di Distrik Kepulauan Seribu di Ketika musim penghujan dengan gelombang laut yang cukup tinggi akan menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pilkada. 

“Yang perlu memang diantisipasi soal distribusi logistik di Kepulauan Seribu. Apalagi ini kan masuk musim hujan, gelombang tinggi, karena distribusi logistik ini menggunakan kapal nanti di Ketika H-1 hari menjelang hari H,” jelasnya. 

Cek Artikel:  Bawaslu Awasi Penerapan PKPU Pilkada

Burhan mengungkapkan bahwa dalam proses penyaluran logistik surat Bunyi, pihaknya akan Maju memastikan keamanan agar Tak terjadi kerusakan Ketika di perjalanan laut.

“Ini yang mungkin kita antisipasi supaya logistik Tak rusak dan sebagainya, karena ini hujan, banjir, gelombang misalnya, apalagi Terdapat TPS terluar di Pulau Sembilan sana,” kata Burhan.

Burhan mengatakan Ketika ini pihaknya Maju berkoordinasi dengan KPU Jakarta dan pemda setempat Buat memastikan bahwa pendistribusian surat Bunyi akan Tiba di berbagai Distrik pulau terluar di Kepulauan Seribu pada 26 November.  

“Ini yang memang diantisipasi sehingga kami memastikan bahwa pengawas TPS di Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu ini, memastikan bahwa logistik ini Tiba di Pulau Seribu, di Segala TPS, sudah masuk ke Pulau terluar pada Rontok 26 November,” tandasnya. (H-2)

Cek Artikel:  Pilkada Makin Dekat, Masyarakat Harus Pilih Pemimpin yang Berani Tolak Proyek yang Mengancam Kelestarian Lingkungan

Mungkin Anda Menyukai