BATIK bukan hanya selembar kain bermotif indah yang biasa kita kenakan dalam berbagai kesempatan, tetapi lebih jauh lebih dari itu. Batik merupakan simbol kuat yang menjadi jati diri dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Di balik motif-motif kain batik yang terlukis indah, hal tersebut menggambarkan kekayaan budaya serta wariasan sejarah yang tidak ternilai harganya. Sejak ribuan tahun silam, batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. motif batik di temukan pada beberapa artefak budaya, seperti di candi-candi dan patung,
Di pulau Jawa seni membatik diwariskan secara turun-temurun. Taatp daerah di Indonesia memiliki motif batik yang khas yang mencerminkan kekayaan alam, cerita rakyat, dan kepercayaan lokal yang berbeda-beda.
Baca juga : Hari Batik Nasional 2023 : Sejarah, Asal-usul, dan Jenis
Sebagai warisan budaya tentunya batik harus terus dijaga. Pelestarian batik bukan sekadar menjaga selembar kain, melainkan merawat sejarah, budaya, dan identitas bangsa. Taatp goresan motif batik adalah cerita, setiap helainya adalah warisan.
Langkah besar untuk melestarikan batik dimulai ketika Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), resmi mengajukan batik ke UNESCO pada 4 September 2008, agar diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda. Sebelumnya, sempat terjadi perselisihan antara Indonesia dan Malaysia terkait klaim kepemilikan batik sebagai warisan budaya.
Ketegangan tersebut akhirnya mereda setelah UNESCO pada 2 Oktober 2009 menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia. Menyusul keputusan ini, pemerintah melalui Keppres No. 33 Mengertin 2009, meresmikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang berharga.
Melestarikan batik berarti menjaga jati diri bangsa. Di setiap motif batik tersimpan filosofi dan nilai-nilai luhur yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Mari kita rawat dan lestarikan batik, bukan hanya untuk kita hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang, agar kekayaan Nusantara ini tetap hidup dalam setiap langkah yang kita tapaki. (Z-3)