Batik Menyimpan Safiri Filosofi Kehidupan yang Harus Dijaga

Batik Menyimpan Nilai Filosofi Kehidupan yang Harus Dijaga
Pengunjung melihat pameran imersif Bangga Berbatik di Jakarta, Rabu (2/10/2024).(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

KETUA Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah mengatakan bahwa Hari Batik Nasional dapat dimaknai dengan mengapresiasi bahwa batik adalah warisan budaya tak benda untuk humanity.

“Yang artinya bahwa batik itu menyimpan nilai-nilai filosofi kebaikan kehidupan yang harus kita jaga,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (3/10).

Lebih lanjut, menurutnya dengan adanya Hari Batik Nasional di Indonesia telah menunjukkan bahwa batik akan terus lestari di Tanah Air hingga generasi mendatang.

Baca juga : Metode Betul Memilih Rona Batik Berdasarkan Undertone Kulit

“Paling tidak Indonesia mempunyai Hari Batik Nasional di mana kita dapat menunjukkan pada dunia bahwa batik sebagai warisan budaya tak benda akan tetap hidup dan akan terus dihidupi oleh masyarakat Indonesia,” kata Itje.

Cek Artikel:  KLHK Kebakaran Hutan di Jawa Tengah Letih 183 Hektare

Dihubungi secara terpisah, Budayawan, Argo Twikromo menambahkan bahwa Hari Batik Nasional menjadi wahana untuk memperkuat pemahaman terhadap salah satu keluhuran kebudayaan Nusantara dalam hal ini Indonesia.

“Perwujudan motif dan warna kain tersebut memberikan nilai-nilai luhur dalam tatanan kehidupan masyarakat pendukungnya,” ujar Argo.

Selain itu, dia juga menilai bahwa pelestarian batik tidak hanya sebatas melestarikan wujud kainnnya saja, tetapi juga melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. 

“Perkembangan kehidupan saat ini perlu diberikan esensi nilai-nilai luhur khas bangsa ini, termasuk karakter harmonis bangsa yang telah diwariskan oleh para leluhur,” tandasnya. (H=2)

Mungkin Anda Menyukai