Liputanindo.id – Apakah Anda suka mendengarkan musik dengan headset? Hati-hati karena terdapat batas waktu memakai headset agar tidak merusak pendengaran Anda.
Lantas, Berapa lama sih batas waktu yang aman untuk menggunakan headset? Apakah mendengarkan musik dengan volume tinggi berbahaya? Temukan jawabannya dalam artikel berikut.
Berapa Batas Waktu Memakai Headset?
Dilansir dari American Osteopathic Association, sebagai aturan praktis, Anda hanya boleh menggunakan perangkat MP3 pada level hingga 60% dari volume maksimum selama total 60 menit sehari.
Semakin keras volume, maka semakin singkat durasi mendengarkan Anda. Pada volume maksimum, Anda hanya boleh mendengarkan sekitar lima menit sehari.
Memakai headset perlu dibatasi karena durasi paparan terhadap kebisingan juga merupakan faktor utama ketika memeriksa hubungan antara headphone dan kehilangan pendengaran.
Perlu diketahui, sebagian besar pemutar MP3 saat ini dapat menghasilkan suara hingga 120 desibel, atau setara dengan tingkat kebisingan di konser rock. Pada tingkat tersebut, kehilangan pendengaran dapat terjadi hanya setelah sekitar satu jam 15 menit.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Bahaya Penggunaan Headset Jangka Panjang pada Anak-anak
Sementara itu, dilansir dari laman Harvard Health, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat mempertimbangkan penggunaan headphone adalah mengatur perangkat pada volume maksimum sekitar 105 hingga 110 dB.
Sebagai referensi, paparan suara di atas 85 dB (setara dengan mesin pemotong rumput atau blower daun) dapat menyebabkan kerusakan telinga jika terkena lebih dari dua jam.
Sementara itu paparan suara 105 hingga 110 dB dapat menyebabkan kerusakan dalam waktu lima menit. Lewat ada suara kurang dari 70 dB yang kemungkinan tidak akan menyebabkan kerusakan dan gangguan kesehatan pada telinga.
Krusial untuk diketahui, karena volume maksimum perangkat pribadi berada di atas ambang batas terjadinya kerusakan (baik pada anak-anak maupun dewasa), maka Anda harus lebih bijak dalam menaikkan volume.
Apa saja tanda-tanda kehilangan pendengaran?
Jenis kehilangan pendengaran akibat penggunaan headphone biasanya terjadi secara bertahap, kumulatif, dan tanpa tanda peringatan yang jelas. Kemudian, tes pendengaran dan pemeriksaan medis adalah satu-satunya cara untuk benar mendiagnosis kerusakan pendengaran.
Tetapi, jika Anda atau anak Anda mengalami salah satu gejala berikut maka penting untuk segera mengunjungi dokter:
- Dering, gemuruh, desisan atau dengungan di telinga.
- Kesulitan memahami ucapan di tempat yang bising atau tempat dengan akustik buruk.
- Bunyi teredam dan perasaan seperti telinga tersumbat.
- Mendengarkan TV atau radio pada volume yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Apa pengobatan untuk kehilangan pendengaran?
Sayangnya, kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh terlalu banyak terpapar suara yang sangat keras tidak dapat diperbaiki, sehingga pencegahan menjadi sangat penting.
Selain itu, alat bantu dengar dan implan juga dapat membantu dalam memperkuat suara dan memudahkan mendengar, tetapi keduanya hanya mengkompensasi bagian telinga yang rusak atau tidak berfungsi.
Langkah mencegah kehilangan pendengaran
Pertama dan yang terpenting adalah mengikuti aturan 60/60 terkait persentase volume maksimum dan durasi waktu.
Selain itu, gunakan headphone gaya lama yang lebih besar yang terletak di atas lubang telinga daripada earphone yang ditempatkan langsung di telinga Anda.
Kemudian menghindari penggunaan perangkat mendengarkan secara berlebihan juga akan sangat membantu dalam mencegah kehilangan pendengaran.
Selain batas waktu memakai headset, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…