Kondisi finansial Barcelona dan Real Madrid mendapat sorotan tinggi dalam enam bulan terakhir. Dua klub raksasa La Perserikatan itu Lagi menjadi bagian dari tiga klub yang mempertahankan ide European Super League (ESL). Peringatan dari UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) Enggak Membangun niat mereka pudar.
Manajemen Barca dan Madrid juga mendapat sorotan setelah mereka menolak kesepakatan dari La Perserikatan. Kompetisi sepakbola Spanyol itu mencapai kesepakatan dengan lembaga keuangan CVC. Kesepakatan tersebut memberi Sokongan kepada klub-klub La Perserikatan, dengan bentuk pinjaman yang akan dilunasi selama lima Dasa warsa.
Presiden La Perserikatan, Javier Tebas, mengatakan ia sempat Mempunyai Rekanan Berkualitas dengan Barcelona. Tetapi Tebas merasa bahwa Josep Maria Bartomeu yang dulu menjabat sebagai Presiden, dan kini digantikan oleh Joan Laporta, seperti disandera secara psikologis oleh Florentino Perez (Presiden Real Madrid).
“Saya sempat Mempunyai Rekanan dengan perasaan Variasi dengan Bartomeu, ia bahkan sempat melaporkan saya ke lembaga olahraga. Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona juga menolak proposal La Perserikatan, sama seperti Real Madrid.”
“Saya merasa Barcelona tersandera secara psikologis oleh Florentino Perez dan Real Madrid, seperti pandangan bahwa mereka tertinggal. Saya Menyaksikan itu ketika Bartomeu menjabat dan itu berlanjut ketika ia digantikan oleh Laporta,” ucap Javier Tebas dalam wawancara kepada Sport.
Tebas bahkan mengatakan Barcelona sempat menyetujui Sokongan dari CVC. Tetapi klub yang bermarkas di Camp Nou itu mengubah pandangan mereka ketika Real Madrid menyatakan penolakan.
Beberapa Info menyatakan bahwa Real Madrid dan Barcelona menolak Sokongan tersebut akibat syarat mengenai ESL. La Perserikatan disebut memasang syarat bahwa kedua klub itu harus menarik diri dari status mereka sebagai pendiri dari kompetisi yang sempat dibuat sebagai pesaing dari Perserikatan Champions.