Bapanas Ketersediaan Beras Kondusif Hingga Akhir Tahun

Bapanas: Ketersediaan Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Ilustrasi(Antara)

Badan Pangan Nasional menyatakan kondisi beras dalam neraca pangan Tetap mencukupi hingga akhir tahun, alias Kondusif. Itu diyakini kendati hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras konsumsi bakal turun tahun ini. 

“Secara hitungan, itu Tiba dengan sisa tahun anggaran itu Tetap cukup. Artinya Tetap Terdapat di awal tahun Kurang Lebih 5 juta ton, Buat awal tahun, itu Kurang Lebih. Jadi Buat beras secara neraca pangan Tetap Kondusif,” ujar Sekretaris Esensial Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy di Jakarta, Kamis (17/10). 

Dia mengatakan, hasil survei KSA yang dilakukan BPS Tetap bersifat potensi lantaran periode September-Desember 2024 (subround III) Batal terlihat realisasi produksinya. Sejauh pengamatan Bapanas, panen padi Tetap terjadi dan itu memengaruhi tingkat produksi beras hingga akhir tahun. 

Cek Artikel:  SIG Pasok 236 Ribu Ton Semen untuk Pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh

Tetapi Bapanas juga akan Maju mengalkulasi produksi beras konsumsi nasional hingga akhir tahun. Kalau produksi memang dirasa kurang Buat memenuhi kebutuhan konsumsi, maka impor merupakan opsi yang tersedia. 

Diketahui sebelumnya, produksi beras konsumsi nasional pada 2024 diperkirakan sebesar 30,34 juta ton. Itu berarti, produksi beras dalam negeri mengalami penurunan sebanyak 0,76 juta ton dari realisasi di tahun Lampau.

“Produksi beras Buat konsumsi pangan penduduk 2024 diperkirakan mencapai 30,34 juta ton, atau turun sebesar 0,76 juta ton dibanding tahun Lampau,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (15/10).

Cek Artikel:  P3RSI Tolak PPN 12% Atas IPL Rusun & Apartemen

Dia menerangkan, penurunan proyeksi produksi beras konsumsi itu disebabkan oleh penurunan produksi yang terjadi pada periode Januari-April 2024 (subround I). Pada periode itu, produksi beras tercatat 11,07 juta ton, lebih rendah dari periode yang sama di 2023 sebanyak 12,98 juta ton. 

Sementara produksi beras pada Mei-Agustus 2024 (subround II) tercatat naik 0,16 juta ton dari 10,65 juta ton menjadi 10,81 juta ton. Sedangkan produksi pada subround III diprediksi mencapai 8,46 juta ton, naik 1 juta ton dari realisasi di periode yang sama tahun Lampau. 

“Memang datanya seperti itu. Jadi data BPS memang Terdapat penurunan. Tapi kan ini Tetap panen-panen juga. Jadi kita lihat saja nanti selesai panen ini dapatnya berapa. Kan Sasaran Kementan itu satu tahun ini kalau Bukan salah 31 juta ton setara beras,” kata Edhy. (Z-11)

Cek Artikel:  La Nyalla: PR Besar Indonesia Hentikan Impor Garam yang Mencapai 135,3 Juta Dolar AS

Mungkin Anda Menyukai