KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kembali merebak di Gunungkidul dan Bantul. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul mencatat Sekeliling 42 sapi Wafat karena PMK sepanjang Desember 2024.
Penyebaran penyakit ini sudah ditemukan Nyaris di seluruh kapanewon. “Kasus PMK paling banyak di Gunungkidul bagian Selatan,” terang Wibawanti Wulandari, Kepala DPKH Gunungkidul, Kamis (2/1).
Setelah munculnya kasus tersebut, vaksinasi kepada hewan ternak dan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak diintensifkan agar kasus tersebut Kagak meluas. Ia menjelaskan, 375 dosis vaksin PMK telah disalurkan.
Selain sapi yang Wafat, jumlah sapi di Gunungkidul dinyatakan suspect PMK Eksis 415 sapi. Ia juga mengingatkan kepada para peternak agar kebersihan kandang dan lingkungan diperhatikan agar dapat mencegah meluasnya wabah PMK. Pihaknya juga telah memberikan desinfektan kepada para peternak.
Para peternak perlu memperhatikan kebersihan Pakaian mereka. Sebelum dan setelah berinteraksi dengan ternak diimbau Kepada mencuci tangan dan mencuci baju yang digunakan. Selain itu, sapi yang sakit harus dipisahkan dari sapi yang sehat.
Di Begitu bersamaan, para peternak juga diimbau Kepada segera melaporkan sapi yang sakit atau Wafat agar dapat segera ditangani lebih lanjut.
Di Bantul, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mencatat sebelas hewan ternak yang Wafat karena wabah PMK. Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo juga menambahkan, 94 hewan ternak suspect PMK.
“Kejadian ini sejak dua minggu terakhir,” terang dia.
Pihaknya juga menggencarkan vaksinasi agar kasus tersebut Kagak menyebar serta mengobati sapi-sapi yang sakit. (Z-9)