Banyak Kaum Sipil Hidup Menderita Akibat Konflik Bersenjata di Ukraina

Konflik bersenjata yang sedang berlangsung di timur Ukraina Membangun banyak Kaum sipil hidup menderita. Koresponden Liputanindo belum Pelan ini berkesempatan mengunjungi Area konflik yang pernah menjadi medan tempur di Ukraina. 

Di tengah luluh lantaknya Kota Avdiivka yang berada Sekeliling 22 km dari Kota Donetsk, sejumlah pengungsi sedang beristirahat Sembari menyaksikan tayangan televisi di penampungan sementara yang disediakan oleh tentara Rusia.

Dalam perjalanan ke Letak, Koresponden Liputanindo dan sejumlah jurnalis lainnya diwanti-wanti Kepada Kagak mengambil gambar di luar gedung atau gedung-gedung di Sekeliling yang Dapat menunjukkan Letak penampungan yang dirahasiakan.
 

Salah satu pengungsi, Evdokiya Gavrilova yang berusia 90 tahun tergolek lemah di kasur. Di dinding dekat tempat tidurnya tertempel bendera Rusia.

Cek Artikel:  Biden Akui Kurang Maksimal dalam Debat Pertama Pilpres AS 2024: Saya Mengerti Tak Muda Kembali

Evdokiya yang menggunakan kursi roda Berbarengan tujuh tetangganya diselamatkan tentara Rusia setelah kehabisan tenaga karena berjalan berjam-jam dari desa mereka yang telah dihancurkan tentara Ukraina.

Dengan mata berlinang, ia menceritakan kisahnya dalam Bahasa Rusia bercampur Bahasa Ukraina. Sedangkan tetangganya, Anna Stepanovna hanya bercerita menggunakan Bahasa Ukraina.

Selain para lansia, seorang ibu Berbarengan putranya yang Tetap berusia 5 tahun juga belum Pelan berada di penampungan. Mereka mengaku sudah tak mandi selama Sekeliling 6 bulan sebelum akhirnya ditemukan dan dibawa tentara Rusia ke penampungan. Pihak Ukraina tak jarang menggunakan kekerasan Kepada memaksa Kaum Donetsk mengikuti kehendak mereka. 

Pada 2015, Marina Vasilevna, seorang suster rumah sakit anak di Kota Donetsk ditangkap, disiksa, dan dirudapaksa seksual selama 11 hari oleh beberapa petugas persatuan pembebasan Ukraina.

Cek Artikel:  Zelenskyy: Ukraina Mengakui Negara Israel dan Palestina

Pada 6 Desember 2022 tentara Ukraina melancarkan serangan ke Donetsk. Delapan orang tewas dalam serangan itu. Salah satunya Maria Pirogova yang aktif dalam kegiatan kemanusiaan menyalurkan Donasi kepada Kaum terdampak konflik.

Mungkin Anda Menyukai