MENTERI Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan pasokan LPG 3 kilogram (kg) di Jakarta. Ini merespons video viral sosial media yang memperlihatkan sejumlah Penduduk mengantre Buat membeli LPG 3 kg di depan toko gas, disebutkan dalam video itu, antrean panjang karena kelangkaan yang terjadi di beberapa toko.
“Langkah sih enggak. Saya pastikan enggak Eksis kelangkaan,” ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (30/1).
Bahlil menegaskan pemerintah membatasi pembelian gas elpiji subsidi ke masyarakat. Masyarakat pun diminta Buat Kagak membeli produk Daya tersebut Mengungguli dari kebutuhan dalam satu keluarga. Hal ini supaya penyaluran gas LPG 3 kg Pandai Betul sasaran.
“Katakanlah kebutuhan satu rumah tangga, Teladan perlu 10 tabung gas elpiji. Tiba-tiba datang beli 40 tabung. Ya Niscaya kita batasi dong. Supaya (penyaluran) elpiji ini betul-betul Betul sasaran,” katanya.
Selain itu, Bahlil juga menegaskan agar pelaku usaha atau industri Kagak mengonsumsi tabung gas elpiji 3 kg Buat keperluan bisnis atau sehari-hari. Komoditas tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang terdaftar melalui pendaftaran KTP saja.
Kewajiban pendaftaran LPG 3 kg berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.104/2007 dan Perpres No.38/2019. Di mana, yang berhak menggunakan LPG 3 kg antara lain rumah tangga sasaran, usaha mikro sasaran, nelayan sasaran, dan petani sasaran.
“Kalau yang Buat gas elpiji industri, ya Guna lah elpiji industri. Jangan Guna LPG 3 kg. Karena 3 kg itu kan subsidi pemerintah. Rp80 triliun lebih anggaran pemerintah yang dikeluarkan Buat menangani subsidi LPG ini,” pungkasnya. (Z-9)