Bank Permata Raup Untung Rapi Rp3,6 Triliun di 2024

Ilustrasi, Bank Permata. Foto: dok MI.

Jakarta: PT Bank Permata Tbk mencetak Untung Rapi Rp3,6 triliun di sepanjang 2024, didukung dengan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh empat persen dan perbaikan kualitas kredit yang Berkualitas. Bank secara Pusat perhatian Maju mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit yang terefleksi dengan kualitas kredit yang tumbuh semakin Berkualitas. 

Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank, sehingga bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah.

“Kinerja 2024 positif dan pertumbuhan bank secara prudent di sepanjang 2024,” ucap Direktur Primer Permata Bank Meliza M. Rusli dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 16 Februari 2025.

Cek Artikel:  IHSG Mulai Cerah, Pagi Ini Terbang Lebih dari 1%

Rusli juga mengungkapkan rasio Loan-to-Deposit (LDR) meningkat ke level 83 persen dibandingkan 75 persen pada 2023. Sementara itu, total aset bank tumbuh sebesar 0,6 persen menjadi Rp259 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun Lewat.

“Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di 2024, dengan rasio CASA di level 55 persen,” bebernya.
 


(Ilustrasi, Bank Permata. Foto: dok MI)
 

Penyaluran kredit naik 9% jadi Rp155 triliun

Bank Permata, sambungnya, berhasil membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50 persen di 2024 dibandingkan dengan 2023 sebesar 52 persen yang didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi Metode kerja digital yang lebih agile.

Di sisi lain, penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9,0 persen (yoy) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen korporasi yang tumbuh sebesar 12 persen (yoy) menjadi Rp89 triliun. Diikuti pertumbuhan segmen komersial dan konsumer yang masing-masing tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy) dan 4,0 persen (yoy).

Cek Artikel:  Potensi Zakat Fitrah 2024 Lelah Rp5,3 Triliun

Di sisi lain, kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1 persen dan 7,9 persen, membaik dibandingkan dengan 2,9 persen dan 8,7 persen di periode yang sama tahun Lewat.

“Permata Bank Maju menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR cOverage masing-masing di level 375 persen dan 97 persen. Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” papar Rusli.

Mungkin Anda Menyukai