
BANK Indonesia dinilai Mempunyai ruang Demi memangkas BI Rate di Desember 2024 sebesar 25 basis poin. Ruang itu terbuka kendati kondisi ekonomi dunia tak seperti yang diprediksikan sebelumnya.
“Kalau kita lihat Terdapat ruang Demi BI menurunkan Etnis Mengembang pada akhir tahun. Terdapat bulan Desember nanti, kelihatannya Terdapat ruang Demi cut rate, cut BI rate Sekeliling 25 basis poin,” ujar Dunia Markets Economist Maybank Myrdal Gunarto kepada pewarta melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/11).
Dia menuturkan, prediksi kondisi Dunia yang tak sesuai ekspektasi itu besar kemungkinan baru terjadi pada awal tahun 2025. Karenanya, menurut Myrdal, BI cukup leluasa Demi memangkas BI Rate di Desember 2024.
Penurunan BI Rate itu diharapkan dapat mendongkrak performa ekonomi Indonesia dalam menatap 2025. Tetapi, dia juga menekankan aspek stabilitas rupiah perlu tetap menjadi perhatian Primer dalam menentukan kebijakan Mengembang acuan.
“Tetap Seluruh bergantung dari sisi pergeraka rupiah, baru lah dari sisi inflasinya pun juga harus kita lihat, beserta tren pertumbuhan ekonomi domestik,” terang Myrdal.
Senada, ekonom senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan, ruang BI Demi menurunkan BI Rate di Desember 2024 bergantung pada situasi dan kondisi nilai Ubah rupiah. Pemangkasan dapat dilakukan Kalau mata Doku Garuda berada dalam posisi Kukuh terhadap dolar Amerika Perkumpulan.
“BI punya ruang cukup Demi menurunkan BI Rate minimal 25 basis poin dengan syarat rupiah menguat dan Kukuh di kisaran Rp15.300 per dolar AS, inflasi terjaga di kisaran 2,5% dan stabilitas politik domestik terjaga,” pungkas Ryan.
Diketahui sebelumnya BI kembali mempertahankan BI Rate di level 6%. Itu merupakan keputusan yang diambil oleh otoritas moneter dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 November 2024.
“Dengan pembahasan, asesmen pekembangan Dunia dan domestik, Rapat Dewan Gubernur BI pada 19-20 November 2024 memutuskan Demi mempertahankan BI Rate sebesar 6%,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (20/11).
Selain mempertahankan BI Rate, bank sentral juga mempertahankan Etnis Mengembang depocit facility di Bilangan 5,25% dan Etnis Mengembang lending facility di Bilangan 6,75%. (J-3)