SETELAH diguyur hujan Sekeliling dua jam di pegunungan dataran tinggi Tangse dan luapan Sungai Krueng Baro, pada Selasa (10/12), sedikitnya tujuh kecamatan terendam banjir di Kabupaten Pidie, Aceh. Krueng Baro adalah sungai paling deras dan tergolong ganas sehingga kerap terjadi banjir setiap musim hujan.
Sesuai pengamatan Media Indonesia, hingga Selasa malam, kawasan yang terdampak banjir itu adalah Kecamatan Tangse, Keumala, Titeue, Sakti, Mila, Indrajaya, Delima, dan Kecamatan Pidie. Itu merupakan kecamatan sepanjang Aliran Sungai Krueng Baro.
Di pusat perbelanjaan Pasar Garot, Kecamatan Indrajaya, akibat luapan Sungai Krueng Baro, puluhan toko busana atau Pakaian jadi, toko barang pecah belah, toko kosmetik, pasar sayur, pasar ikan, dan warung kopi terendam banjir. Ketinggian air berkisar 10 cm hingga 50 cm.
Ribuan barang jualan di pusat penjualan setempat ikut terendam karena Kagak sempat dipindah ke tempat lebih tinggi. Sebagian lainnya berhasil diselamatkan setelah diangkat ke tempat lain.
Kapolsek Indrajaya, Ipda Fauzie, yang turun Serempak personelnya ke Letak banjir, mengatakan akan Lanjut mengawasi perkembangan. Bila terjadi hal-hal yang Kagak di inginkan personel TNI/Polri siap siaga membantu korban terdampak.
Kaum diimbau mewaspadai berbagai kemungkinan Jelek. Apalagi Kaum yang tempat tinggal pada radius lebih dekat dengan Aliran sungai.
“Sepanjang Aliran sungai sudah terpantau kondisi Kaum. Kami siap melakukan evakuasi bila dibutuhkan. Alhamdulillah arus sungai mulai menurun,” tutur Danramil 05/Indrajaya, Lettu Inf Dian Susilo, kepada Media Indonesia.
Pihaknya berkerja sama dengan jajaran Polsek juga mengerahkan personel melakukan penyisiran ke Letak-Letak terdampak banjir. Lampau memantau perkembangan terkini hingga larut malam.
Serempak personel gabungan Koramil dan Polsek setempat, mereka melakukan pengawasan terfokus pada Letak-Letak rawan. Lampau menurunkan kendaraan dinas Demi terlaksana gerak Segera. (MR/J-3)