Banjir Lagi Merendam Sejumlah Daerah di Pantura Jawa Tengah

Banjir Masih Merendam Sejumlah Daerah di Pantura Jawa Tengah
Banjir merendam di Jalur Pantura Kendal.(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR dengan ketinggian 10-70 centimeter Lagi merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pati, Sakral, Demak, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan, Jumat (31/1). Banjir mengakibatkan arus Lampau lintas tersendat dan ratusan Penduduk terdampak Lagi bertahan di pengungsian.

Banjir juga merendam sejumlah kawasan di Jalur Pantura seperti di ruas Kecamatan Sayung (Demak), Genuk, Kaligawe dan Mangkang (Semarang), Brangsong dan Kendal Kota (Kendal), Rela, Warungasem, Batang Kota (Batang) dan sejumlah ruas di Kota Pekalongan mengakibatkan lalulintas tersendat karena sejumlah sungai dan saluran drainase yang meluap.

Selain akibat cuaca ekstrem yang melanda sejak Rabu (29/1) malam, banjir air laut pasang (rob) memperparah kondisi banjir di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Akibatnya, sejumlah kendaraan pribadi dan sepeda motor Bagus dari arah barat (Semarang) maupun dari arah timur (Sakral) memilih menghindari banjir di Pantura tersebut dengan melintas di jalur alternatif.

“Banjir sejak Pagi hari merendam Pantura Semarang-Demak dengan ketinggian Lelah 20-40 centimeter, sehingga kendaraan harus berjalan merambat menyebabkan arus lalulintas tersendat,” kata Kepala Satuan Lampau Lintas Polres Demak Ajun Komisaris Thoriq Aziz.

Kepala Urusan Binops Satuan Lalulintas Polres Kendal Iptu Joko Santoso mengatakan Demi mengatasi kemacetan lalulintas sejak Pagi hari telah diturunkan petugas di sejumlah titik genangan banjir di jalur Pantura. “Kita menyarankan agar kendaraan dari arah Jakarta menuju ke Semarang melalui jalur alternatif di Weleri, Kendal,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Pastikan Laik Jalan, Pemkot Bandung Gelar Ramp Check

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Huda Kurniawan mengatakan banjir di daerah Pantura ini merendam di puluhan desa dan kelurahan di sejumlah kecamatan seperti Kendal Kota, Patebon, dan Brangsong dengan ketinggian air 20-70 centimeter. Bahkan sejumlah kantor termasuk Kantor Bupati Kendal juga kebanjiran karena meluapnya sejumlah sungai seperti Sungai Kendal dan Sungai Buntu.

Sementara itu, banjir di Pekalongan juga Lagi merendam sejumlah kelurahan dan ruas jalan, sehingga jumlah pengungsi Lalu bertambah di sejumlah tempat pengungsian seperti Aula Kecamatan Pekalongan Barat dan Musala Al Munir Kampung Baru, Kelurahan Tirto dan Panti Asuhan Arrabitoh Klego karena rumah mereka terendam banjir hingga lebih dari 50 centimeter.

“Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Bremi dan sejumlah drainase ini, kita siapkan posko pengungsian dan mulai dioperasikan dapur Lumrah Demi memenuhi kebutuhan Penduduk,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki juga turun ke sejumlah Distrik terendam banjir di daerah ini Demi memeriksa penanganan banjir. Terdapat 500 lebih Penduduk yang mengungsi akibat banjir tersebut. “Kami Mau memastikan pelayanan kepada Penduduk terdampak banjir berjalan Bagus, terutama masalah kesehatan dan Tak Terdapat korban jiwa,” ujarnya.

Cek Artikel:  Gagal Usung Anies, PDIP Jabar: Mulyono Jangan Cawe-cawe!

Selain memeriksa layanan kesehatan gratis, termasuk trauma healing, Lani juga memastikan distribusi logistik dan obat-obatan Demi Penduduk terdampak berjalan Lancar. Dia menyatakan bersyukur karena Sokongan dari Dinas Sosial, Desa, Kecamatan serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) serta pihak lain Lalu mengalir hingga Tak Tamat kekurangan.

Bekali Cat Semprot

Pengaruh banjir melanda sejumlah daerah ini, juga mengakibatkan jalur Pantura Jawa Tengah mendalami kerusakan cukup parah. Di sejumlah ruas jalan mulai muncul lubang-lubang menganga berdiameter 10-100 centimeter akibat terendam banjir dan beratnya beban tonase kendaraan angkutan barang hingga membahayakan pengguna jalan terutama pada malam hari.

Kepala Satuan Lampau Lintas Polres Batang Ajun Komisaris Ahmad Zainurrozaq mengatakan munculnya lubang menganga di sepanjang jalur Pantura dan jalan alternatif terjadi karena hujan lebat dan banjir merendam selama beberapa hari terakhir serta beban kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), sehingga cukup membahayakan kendaraan melintas terutama sepeda motor.

Cek Artikel:  Buat yang Mau Daftar PNS, Begini Metode Cek E Meterai Asal atau Imitasi

Selain berkoordinasi dengan satuan kerja (Satker) jalan nasional Demi segera diperbaiki, lanjut Ahmad Zainurrozaq, seluruh Personil Satuan Lampau Lintas Polres Batang dibekali cat semprot Demi memberikan tanda pada lubang di jalan yang rusak tersebut. “Dengan diberi garis cat semprot Corak putih, akan mudah terlihat di jarak 50 meter, sehingga pengendara dapat menghindari lubang lebih awal,” tambahnya.

Langkah preventif dilakukan ini, demikian Ahmad Zainurrozaq, cukup efektif karena dalam beberapa hari terakhir ini Tak Terdapat kecelakaan di Distrik Batang akibat jalan berlubang Bagus itu terperosok maupun Terperosok.

Kondisi kerusakan jalan akibat cuaca ekstrem ini, juga telah diperkirakan Balai Besar Penyelenggaraan Jalan Nasional Jawa Tengah – DI Yogyakarta, bahkan PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah Christanto Yudha. Dia mengatakan kemunculan lubang jalan Begitu musim penghujan cukup masif yakni setiap hari muncul 109-200 lubang di jalur Pantura.

“Kita telah menyiapkan Sekeliling 2.000 ton aspal Demi menambal lubang jalan yang Lalu bermunculan, sedangkan jangka panjang diusulkan rigid beton di area Pantura Batang-Pekalongan pada 2026-2027 sepanjang 9,28 kilometer,” kata Christanto. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai