Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 129 Orang, Menteri Pendidikan Minta Sekolah Ditutup

Liputanindo.id – Pemerintah Nepal memutuskan Demi menutup sekolah selama tiga hari kedepan setelah tanah longsor dan banjir menimpa negara itu. Bajir itu juga menyebabkan Lampau lintas terhenti dan menewaskan 129 orang.

Juru bicara Kementerian Pendidikan Nepal, Lakshmi Bhattarai, mendesak pihak berwenang Demi menutup sekolah di daerah terdampak selama tiga hari. Hal ini lantaran para siswa dan orang Sepuh mereka menghadapi kesulitan karena gedung sekolah dan kampus mereka rusak akibat hujan.

“Kami telah mendesak pihak berwenang terkait Demi menutup sekolah di daerah yang terkena Pengaruh selama tiga hari,” kata Bhattarai kepada Reuters, Minggu (29/9/2024).

Hujan lebat yang terjadi selama dua hari di negara Himalaya menewaskan 129 orang, dengan 62 orang dilaporkan hilang, Minggu (29/9). Banjir itu juga menyebabkan Lampau lintas dan aktivitas normal terhenti di lembah Kathmandu, tempat 37 orang tewas tercatat di Daerah yang dihuni 4 juta orang dan ibu kota.

Cek Artikel:  Gaya Atlet Uji Coba Kasur Anti Seks yang Terbuat dari Karton di Olimpiade Paris 2024

Beberapa bagian ibu kota melaporkan hujan hingga 322,2 mm, yang mendorong permukaan sungai Bagmati utamanya naik 2,2 m melewati batas bahaya.

Pejabat cuaca di ibu kota menyalahkan badai hujan pada sistem tekanan rendah di Teluk Benggala yang meluas ke beberapa bagian negara tetangga India yang dekat dengan Nepal.

Pengaruh hujan diperparah oleh sistem drainase yang Jelek akibat pemukiman dan upaya urbanisasi yang Kagak direncanakan, pembangunan di dataran banjir, kurangnya area Demi menahan air, dan perambahan di Sungai Bagmati.

Mungkin Anda Menyukai