Banjir Bandang di Sukabumi, Kepala Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Banjir Bandang di Sukabumi, Kepala Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat
Kondisi pascabanjir bandang di Sukabumi.(Dok. BNPB)

 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Membikin puluhan rumah rusak berat dan lima orang meninggal dunia. Selain itu, tujuh orang korban Tetap belum ditemukan. Ia juga mengatakan pemerintah provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat.

“Pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat, artinya pemerintah pusat lewat BNPB langsung memberikan Sokongan,” ujar Suharyanto Ketika mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12).

Cek Artikel:  Bandung Gempa, Ahli ITB Waspada Ancaman Sesar Aktif Selain Megathrust

Suharyanto menyampaikan data kerusakan dan korban akibat bencana tersebut Tetap Dapat Lanjut bertambah. BNPB, ujar dia, Tetap Lanjut memutakhirkan data-data di lapangan.

“Baru saja bapak Wakil Presiden Republik Indonesia datang ke sini memberikan Sokongan Bagus moril, arahan memberikan Sokongan materiil, memberikan perintah langsung kepada saya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Demi mengatasi Tamat tuntas,” ucap dia. Ia juga menyebut Wapres Gibran berkunjung ke tenda pengungsi. 

Masuk hari kedua penanganan bencana, Suharyanto menyebut pihaknya Tetap menyiapkan  langkah-langkah Tetap Konsentrasi kepada penanganan darurat. Di titik yang ia kunjungi Serempak wapres, Terdapat 300 lebih pengungsi, masyarakat terdampak Kabupaten Sukabumi.

Cek Artikel:  Optimalkan Kompetensi Guru Konseling untuk Cegah Kekerasan di Lingkungan Sekolah

“Terdapat dua titik (pengungsi) tapi di sini yang paling banyak,” ucap dia.

Kementerian Sosial, sambungnya, juga sudah turun menggelar dapur Lazim dan kami pastikan Demi keputusan logistik Demi selamatan darurat kita akan penuhi secara maksimal.  Ia menekankan tanpa menunggu tanggap darurat selesai, rumah-rumah yang rusak  dan infrasktruktur seperti jembatan yang putus akan segera diperbaiki. 

“Kita perbaiki tanah longsor yang menutup jalan juga didatangkan alat berat ini semuanya akan kita perbaiki. Tentu saja butuh waktu,” ucapnya.

Suharyanto menuturkan bahwa berdasarkan prakiraan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BMKG) cuaca hujan Tetap akan Lanjut sehingga Spesifik Demi Sukabumi dan Cianjur. Oleh karena itu, pihaknya akan menggelar operasi modifikasi cuaca guna mengurangi jumlah atau debit hujan yang turun.

Cek Artikel:  Hari Santri Nasional, Hadirkan Pesantren Berkualitas Dengan Pelayanan Berkelas

“Bukan Dapat sama sekali menghentikan karena ini merata ya seluruh pulau Jawa dan memang musimnya hujan jadi kalau hujannya dihentikan sama sekali enggak mungkin paling Bukan dengan operasi modifikasi cuaca itu debitnya berkurang sehingga Bukan menimbulkan bencana yang berlebihan,” tukas Suharyanto. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai