Tampilan PLTU Suralaya Unit 1-7 dengan total kapasitas terpasang 3.400 Megawatt (MW), penyumbang 10?ri Kekuatan listrik kebutuhan Jawa, Madura, Bali (Jamali). Foto: dok PLN
Hal tersebut disampaikannya Begitu meninjau langsung salah satu backbone kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya pada Sabtu, 21 Desember 2024.
“Kami berkunjung ke Suralaya, Cilegon Buat memastikan pembangkit listrik yang Terdapat di Suralaya. Seperti diketahui Serempak, di sini kapasitasnya 3.400 Megawatt (MW) dan Seluruh berjalan dengan Bagus,” ujar Bahlil, dalam keterangan tertulis, Senin, 23 Desember 2024.
Bahlil juga menegaskan Kementerian ESDM memastikan kesiapan pembangkit dan Kekuatan Istimewa dalam kondisi cukup demi mengamankan suplai listrik selama Nataru.
“Saya sudah cek, kalau cuaca Enggak baik itu kan Terdapat 2 variabelnya, pertama transportasi bahan bakar dan ini kan kita punya Hari Operasi (HOP) hingga 23 hari, jadi insyaAllah itu clear. Yang kedua adalah cuaca itu sendiri jangan Tiba menggangu jaringan, yang menjadi potensi bencana itu sudah dimitigasi. Jadi apa yang dikhawatirkan insyaAllah tim dari PLN dan Kementerian ESDM sudah memitigasi dengan Bagus,” tambah dia.
PLN jaga pasokan listrik andal selama Nataru
Direktur Istimewa Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN berkomitmen Buat mendukung Pemerintah menjaga pasokan listrik andal dan Terjamin selama Nataru. Hal ini diwujudkan dengan memastikan sistem kelistrikan PLN dari hulu hingga hilir dalam kondisi normal dengan cadangan daya cukup.
“Kami pastikan pasokan daya sistem kelistrikan PLN dalam kondisi normal dan andal, kami juga menyiagakan puluhan ribu personel dengan peralatan lengkap agar masyarakat dapat merayakan ibadah Natal dan libur Nataru dengan nyaman,” ujar Darmawan.
Sementara itu Direktur Istimewa PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan pihaknya siap menjaga keandalan Seluruh unit pembangkit tak terkecuali _backbone_ kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) Yakni PLTU Suralaya.
“PLTU Suralaya menyumbang 10 persen dari Kekuatan listrik kebutuhan Jawa, Madura dan Bali dengan kapasitas Daya Bisa Netto (DMN) dan Daya Bisa Pasok (DMP) sebesar 3.221,6 MW. Buat mendukung kelancaran operasional tersebut, kami mengerahkan 484 personel siaga yang dilengkapi peralatan lengkap dan alat pelindung diri,” terang Edwin.
Edwin menambahkan PLTU Suralaya juga telah menerapkan program co-firing, sehingga dapat mengurangi emisi karbon serta sebagai _green booster_ dalam Percepatan transisi Kekuatan di Tanah Air.
“PLTU Suralaya telah mengimplementasikan co-firing mulai 2021 secara kontinyu Tiba dengan Begitu ini, yakni 2021 hingga November 2024 total produksi listrik co-firing mencapai 538 Giga Watt Hour (GWh). Pada 2024 pencapaian Kekuatan hijau sebesar 175,93 GWh,” Jernih Edwin.