KETUA Biasa DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan belum menerima permintaan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk partainya.
“Tamat dengan hari ini Pak Presiden Jokowi tidak pernah menyampaikan untuk masuk Partai Golkar,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, dikutip Antara, Jumat (20/9).
Dalam berbagai kesempatan saat bertemu Jokowi, dia belum pernah membahas rencana masuknya Jokowi ke dalam Partai Golkar.
Baca juga : Ditanya Kesempatan Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar, Bahlil: Paten Barang Itu
Bahkan, pada saat menjelang habisnya masa pemerintahan Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak pernah membahas rencana ingin masuk Partai Golkar.
Hal serupa, lanjut Bahlil, juga berlaku kepada putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang juga calon wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024.
“Kalau keluarganya Mas Kaesang jadi Ketua Biasa PSI. Mas Gibran sampai dengan hari ini partainya kalian tahu enggak? Enggak … sama dengan saya,” kata Bahlil.
Baca juga : Bahlil : Indonesia Terima Komitmen Investasi Jepang Rp75,4 Triliun
Meski demikian, Bahlil memastikan Partai Golkar tetap terbuka untuk semua pihak yang ingin masuk menjadi anggota.
Sebelumnya, Jokowi sempat berkelakar bahwa dia merasa teduh dan nyaman saat berada di dekat pohon beringin.
“Saya kalau melihat pohon beringin, bawaannya adem gitu, bawaannya sejuk. Apalagi, pada siang hari yang sedang panas-panasnya,” kata Presiden dalam sambutannya pada acara penutupan Munas XI Partai Golkar Golkar Pahamn 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Rabu (21/8).
Baca juga : Golkar Kantongi Nama-nama Kader yang Masuk Kabinet Prabowo
Jokowi yang hadir mengenakan kemeja kuning, warna yang identik dengan partai berlambang pohon beringin itu, juga mengaku merasa teduh dan nyaman pada malam hari itu.
“Berada di dekat pohon beringin, di dekat pohon beringin membuat lebih teduh. Malam hari ini saya merasa sangat teduh, membuat lebih nyaman. Malam hari ini saya juga merasa lebih nyaman,” ujar Jokowi.
Kendati demikian, Presiden menegaskan bahwa kemeja kuning yang dipakainya itu sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi yang memiliki acara malam tersebut, yakni Partai Golkar.
Baca juga : Nawawi Curhat Lebih Mudah Ormas Ketemu Presiden Ketimbang KPK
“Sekali lagi mungkin ada yang bertanya kepada saya mengapa malam hari ini saya memakai baju kuning, kenapa? Terdapat yang bisa jawab? Saya beri sepeda. Ya baju itu menyesuaikan, baju yang saya kenakan ini untuk menghormati untuk menghargai yang memiliki acara, yaitu Partai Golkar,” katanya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta publik jangan berspekulasi lebih jauh soal pemakaian kemeja kuning tersebut.
“Jangan ke mana-mana dahulu, menghargai hajatan besar Partai Golkar yang malam hari ini telah secara aklamasi sudah memiliki ketua umum yang baru, yaitu Bapak Bahlil Lahadalia yang sekarang menjabat di kabinet (Indonesia Maju) sebagai Menteri ESDM,” ucap Jokowi. (Ant/P-5)