POLITIK ialah proses interaksi yang dilakukan oleh individu Berbarengan individu lain dalam suatu masyarakat Kepada mencapai kebaikan Berbarengan. Pemilihan Biasa sebagai bagian dari proses politik bertujuan Kepada mencari pemimpin yang dapat membawa suatu masyarakat atau bangsa ke arah yang lebih Bagus. Para bakal calon presiden yang akan bertarung dalam pemilu tentu harus punya visi dan misi. Minimal mereka harus punya ide atau gagasan yang ditawarkan ke masyarakat bagaimana mencapai tujuan itu.
Meski Lagi berstatus bakal calon, setidaknya Terdapat sesuatu yang ditawarkan para calon kandidat agar masyarakat dapat menimbang kriteria calon pemimpin mereka. Tetapi, hingga enam bulan jelang kontestasi itu, yang mengemuka di ruang publik Ketika ini lebih banyak gimik. Para bacapres ini, terutama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Lagi sibuk kasak-kusuk dan konsolidasi menjalin koalisi ke sana-sini.
Ganjar, Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP dan Prabowo yang merupakan menteri pertahanan, Lalu berebut tuah approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi yang menembus 81,2% pada Juli Lewat. Bilangan elektabilitas dua kandidat ini berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei yang cukup ketat sepertinya belum cukup Membangun mereka percaya diri. Hal ini, misalnya, tecermin dalam sejumlah baliho yang selalu menyertakan gambar Jokowi. Begitu juga dalam beberapa pernyataan mereka yang berniat akan meneruskan program sang presiden.
Sebagai bagian dari pemerintahan, sikap Ganjar dan Prabowo yang menjadikan Jokowi sebagai patron, tentu wajar. Tetapi, alangkah baiknya, mereka juga punya gagasan atau ide orisinal sendiri bagaimana membawa bangsa ini ke depan. Asal Mula, kondisi dan situasi di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya, ke depan, tentu berbeda dengan hari ini, apalagi Kalau dibandingkan dengan empat tahun Lewat. Harus Terdapat visi dan misi dari setiap calon pemimpin Kepada mengantisipasi situasi ke depan, Bagus dalam lingkup nasional maupun Dunia.
Di dalam negeri saja Lagi banyak persoalan yang mesti dibereskan, seperti ketimpangan, minimnya lapangan kerja, stunting, mutu serta akses pendidikan yang belum merata, dan sebagianya. Belum Kembali perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik Dunia, serta persoalan lingkungan dan perubahan iklim.
Segala masalah ini tentu harus diantisipasi dan dicarikan solusinya. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang pemimpin visioner yang Pandai mengantipasi sejumlah tantangan tersebut. Seorang pemimpin yang punya gagasan cemerlang, bukan seorang pemimpin medioker, apalagi yang Sekadar Pandai mengekor.
Harus tegas dikatakan, pemilu bukan semata Kepada meraih kursi kekuasaan. Sebagai bagian dari proses politik dalam negara demokrasi, ia esensinya ialah proses suksesi Kepada mencari pemimpin yang dapat membawa bangsa ini lebih Bagus. Bukan semata demi kebaikan diri dan kelompoknya sendiri.
Yang semestinya dipertontonkan ke publik ialah pertarungan ide dan gagasan, bukan tawaran atau konsesikonsesi kepada partai politik. Pemilu 2024 harus menjadi momentum Kepada menghadirkan gagasan kepada masyarakat, bukan menjual kemasan atau sekadar pencitraan. Pemilu harus menjadi transformasi ide, bukan sekadar distribusi atau bagi-bagi kekuasaan.