KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman memaparkan hingga pekan ke-43, tahun ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 210.644 kasus DBD atau 75,27/100 ribu penduduk dan Kematian sebanyak 1.239 Kematian atau 0,59%.
“Kasus Dengue terlaporkan dari 482 kabupaten/kota di 36 Provinsi. Kematian akibat dengue terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi. Suspek dengue yang bersumber dari laporan Sistem Kewaspadaan Pagi dan Respons (SKDR) secara kumulatif Tiba Minggu ke 43 sebanyak 624.194 suspek Dengue,” kata Aji Ketika dihubungi, Minggu (24/11).
Apabila dibandingkan secara kumulatif pada 2023 sebanyak 114.720 kasus 894 Kematian Incidence Rate atau IR DBD 41,36/100.000 penduduk dan Case Fatality Rate (CFR) 0,78%. Pada minggu ke 43 Tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 72.905 (IR: 26,52/100.000 penduduk) dan Kematian DBD sebanyak 523 Kematian (CFR:0,72%).
Ia menyebut Nyaris Sekalian kabupaten/kota di Indonesia endemis dengue kecuali beberapa daerah. Dengan kriteria endemis 3 tahun terakhir ditemukan kasus setiap tahun.
“Nyaris Sekalian kabupaten/kota di Indonesia endemis dengue kecuali beberapa kabupaten/kota di Provinsi Maluku, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan,” ujar dia.
Terdapat beberapa kabupaten/kota yang melaporkan kasus tertinggi antara lain Kota Bandung sebanyak 7.146 kasus, Kota Tangerang 4.774 kasus, Kota Depok 4.474 kasus, Kota Gianyar, 4.279 kasus, dan Kota Bekasi 3.986 kasus. Sedangkan Bilangan Kematian akibat dengue Eksis di Kabupaten Bandung sebanyak k36 Kematian, Klaten 31 kasus, Malang 29 kasus, Kota Bandung 28 kasus, dan Kendal 27 kasus. (H-3)