Awal 2025, 22 Perusahaan Sudah Antre Listing

Ilustrasi BEI. Foto: Berkas BEI

Jakarta: Menghimpun Biaya di pasar modal Lagi menjadi salah satu pilihan perusahaan. Bursa Pengaruh Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 22 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI pada awal tahun 2025.

 

Mengutip data BEI, Minggu, 5 Januari 2025, mayoritas perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang Mempunyai aset skala besar atau diatas Rp250 miliar, dengan jumlah 19 perusahaan.

 

Kemudian, sebanyak dua perusahaan Mempunyai aset skala menengah atau kisaran Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

 

Lewat, satu perushaan merupakan perusahaan beraset skala kecil Yakni dibawah Rp50 miliar.

 

Berikut rincian perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI per 3 Januari 2025:

Cek Artikel:  Pompanisasi dan Cemburugasi Pompa Sukses Jaga Kukuhitas Pangan Nasional

 

  • 3 perusahaan dari sektor material dasar.
  • 1 Perusahaan dari sektor konsumen siklikal.
  • 5 Perusahaan dari sektor konsumen non siklilkal.
  • 3 Perusahaan dari sektor Kekuatan.
  • 2 Perusahaan dari sektor finansial.
  • 3 Perusahaan dari sektor kesehatan.
  • 3 Perusahaan dari sektor industrial.
  • 2 Perusahaan dari sektor properti & real estate.


Gedung BEI. Foto: MI

Seperti diketahui, pada 2024 jumlah perusahaan yang mencatatkan saham perdana atau listing pada lebih rendah dari 2023.

 

Pada 2024 hanya 41 pencatatan saham perdana dengan total Biaya yang diraih mencapai Rp14,3 triliun. Sementara pada 2023 jumlahnya mencapai 79 perusahaan dengan penghimpunan Biaya Rp54,1 triliun.

 

Prospek 2025

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pun optimistis prospek 2025 akan menjadi tahun yang Bagus bagi sejumlah sektor.

Cek Artikel:  Dirikuntan Publik sebagai Investigator Keuangan Diharapkan Bertambah

 

Dari sektor-sektor yang akan listing pada 2025 diharapkan tetap menarik, terutama karena produk-produk dari sektor tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari.

 

“Optimisme ini ditopang oleh stabilitas ekonomi domestik dengan Sasaran pertumbuhan ekonomi dan proyeksi inflasi yang terkendali,” tutur dia.

 

Selain dari sektor-sektor tersebut, lanjut Nyoman, pihaknya juga berharap seluruh sektor dapat bergerak positif sehingga semakin banyak pilihan investasi Buat investor dari berbagai sektor.

 

“Dukungan program pemerintah baru juga kami harapkan berkontribusi menciptakan lingkungan yang semakin kondusif bagi aktivitas bisnis dan perekonomian,” ucap dia. 

 

Mungkin Anda Menyukai