
GUNA mengatasi persebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta mengajukan permintaan 100.000 dosis vaksin ke Kementerian Pertanian. Hal itu disampaikan Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Selasa (14/1).
Menurut dia, mengatakan vaksinasi menjadi langkah prioritas mengingat situasi kasus PMK di DIY Tetap meningkat dan berstatus tertular. Dikatakan permintaan itu diajukan pada hari Senin (13/1).
“Tahap awal akan kami prioritaskan Buat sapi,” katanya.
Ia menambahkan prioritas vaksinasi Buat sapi karena hewan tersebut menjadi ternak paling banyak terpapar PMK. Selanjutnya, kata dia, distribusi vaksin akan diprioritaskan Buat empat kabupaten, yakni Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman. Sedangkan Kota Yogyakarta Enggak menjadi prioritas, karena hingga kini Tetap Kosong kasus dan poplasi sapinya pun relati sedikit.
Syam berharap, vaksin tersebut sudah tiba di Yogyakarta dalam hitungan hari sehingga akan dapat segera dilakukan vaksinasi.
“Harapanannya kami akan kembali mendapat kiriman vaksin,” ujarnya.
Berdasarkan data DPKP DIY hingga 12 Januari 2025, akumulasi kasus PMK di DIY tercatat mencapai 1.915 kasus. Dari jumlah tersebut, 14 ekor ternak terpapar dinyatakan sembuh, 121 ekor Wafat, dan 47 ekor dipotong paksa, sehingga sisa kasus aktif Tetap mencapai 1.733 ekor, yang terdiri atas 1.732 ekor sapi dan satu kambing.
Sementara itu, sejak kasus merebak pada Desember 2024, hewan ternak yang telah divaksin sebanyak 1.185 ekor. Di DIY total populasi ternak sapi potong mencapai 285.060 ekor dan sapi Peras 2.992 ekor. Dalam enam bulan terakhir, ujarnya, cakupan vaksinasi baru mencapai 16 persen.
Pemda DIY katanya, tengah mencari sumber pendanaan lain, termasuk dari Biaya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Menurut Syam, beberapa donatur telah menyatakan kesiapan mereka Buat mendukung penanganan PMK di DIY. “Walaupun enggak Mengerti bentuknya, apakah nanti berupa sosialisasi, pendidikan atau Dapat berupa obat-obatan, termasuk vaksinasi,” ucap dia. (H-3)

