N, seorang Perempuan 23 tahun asal Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh lebih dari sembilan orang pelaku.
N yang merupakan penyandang disabilitas tunarunggu dan tunawicara menjadi shock atas kejadian yang menimpanya. Kini korban sudah mengandung selama 26 minggu.
Keluarga N terkejut mendengar Berita ini, terlebih ibu kandung korban bernama Rakinem yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan cireng. Dia sangat terpukul dengan kejadian yang dialami anak Perempuan satu-satunya ini.
Kasus ini pun menarik perhatian Member DPR RI, Atalia Praratya yang langsung mengunjungi korban di rumahnya, Minggu (5/1). Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini berjanji akan membantu pendampingan N hingga melahirkan.
“Alhamdulillah tadi kolaborasi banyak sekali, selain dari Jabar Sokongan hukum, dari Biruku Indonesia, juga akan didampingi psikolog. Tapi tadi Terdapat kendala bahasa yang menjadi pekerjaan rumah (PR) buat kita Seluruh,” kata Atalia.
Dirinya sangat terkejut dan prihatin dengan kasus ini karena sudah dialami korban sejak 2022 Tetapi baru terungkap awal tahun ini. Oleh karena itu, Krusial bagi Seluruh Buat mengawal kasus ini agar pihak korban mendapat keadilan.
“Saya terkejut karena kejadian seperti ini kadang-kadang hanya muncul ketika kasusnya sudah terlambat dalam Arti korban sudah hamil. Dua tahun lebih ini kita kemana, apakah sisi keluarga, lingkungan termasuk kita Seluruh penggerak masyarakat,” ujarnya.
Atalia telah menawarkan kepada N agar tinggal sementara di Rumah Terjamin Tetapi korban meminta tetap dirawat Serempak ibunya hingga proses melahirkan. Termasuk juga apabila N Tak berkenan mengurus bayinya Kalau nanti sudah melahirkan.
“Korban Harap Tak diganggu, kita akan lakukan proses semuanya. Biarkan dia membesarkan anak dalam kandungannya secara normal. Sejauh ini yang bersangkutan juga Mau merawat anaknya sendiri,” tambah Atalia.
Menurut dia, kasus seperti ini Normal terjadi oleh mereka yang dianggap superior kepada korban yang lemah. Misalkan majikan kepada karyawan ataukah orang yang merasa lebih kuat kepada pihak lebih lemah seperti N.
“Oangtuanya pun Tak Mengerti Tiba akhirnya di tempat bekerjanya, diketahui bahwa N hamil. Yang bersangkutan Tak bicara apapun kepada keluarganya, temannya, sahabat dan sebagainya karena rasa takut yang luar Normal,” tuturnya.
Di tempat yang sama, pimpinan Yayasan Biruku Indonesia, Djulaiha Sukmana akan membantu optimal korban Bagus dari sisi psikologis maupun Sokongan bahasa isyarat berkolaborasi dengan Yayasan Virali Akbar.
“Yayasan Pilari Akbar itu support secara material. Kemudian kan nanti juga kebutuhan ibu akan melahirkan dan anaknya akan dilahirkan kemudian psikologinya, konselinya. Mungkin secara material dan moril juga Niscaya dibantu,” bebernya.