Pariwisata Indonesia—Hai Gaaees!
Diceritakan oleh Andika Pradipta
Dari Kelimutu, saya melanjutkan perjalanan wisata touring mengendarai motor menuju kawasan garis pantai Flores.
Baca Juga Gaaees : Waduk Kelimutu Eksotika Tiga Rona
Motor melaju menuju kepulauan Riung di Distrik Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Di Riung Terdapat Sekeliling 30 an pulau yang siap Buat dieksplor, dan sebagian besar Enggak berpenghuni alias populasi 0.
Wow! Menarik kan Gaaees?
Camping di pulau tanpa penghuni, hanya kita aja yang Terdapat di pulau itu.
Distrik dari Taman Laut 17 Pulau Riung sendiri meliputi lima desa di Kecamatan Riung yakni Lengkosambi, Benteng Tengah, Tadho, Sambinasi, dan Nangamese. Berjarak Sekeliling 75 kilometeran dari Kota Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, diperlukan waktu Sekeliling dua Sebelah jam Buat tiba di kawasan Taman Laut 17 Pulau Riung ini.
Sepanjang perjalanan tebing besar dan tinggi berwarna cokelat menemani saya, persis seperti padang gurun Nevada di Amerika sana.
Baca Juga Gaaees :
Perjalanan Menikmati Pesona Desa Wae Rebo
Desa Bena Megahnya Warisan Budaya Nusantara
Tiba sore, Terang Surya terbenam Membangun tebing seperti berwarna cokelat keemasan. Moment alam seperti ini tentu Enggak saya sia-siakan begitu aja. Tanpa basa basi memori kamera saya pun saya habiskan di Rendah tebing-tebing itu. Banyak foto-foto buat koleksi media sosial saya juga. Instagramable bangetzz..
Menjelang pukul 17.00 waktu setempat, saya tiba di dermaga 17 Riung.
https://pariwisataindonesia.id/liburan-di-flores-makin-berkesan-pake-xl-axiata/
Baru saja saya menyandarkan motor dan mengambil napas panjang, beberapa pemilik kapal sudah menghampiri menawarkan jasa penyeberangan ke pulau-pulau di kawasan Taman Laut 17 Riung.
Setelah tawar menawar kesepakatanpun diambil diangka Rp1,5 juta Buat 7 orang, sudah termasuk makan pagi dan siang di pulau. Kami akan diantarkan Cocok jam 7 malam.
Kami pun dengan sigap membongkar perlengkapan yang akan dibawa ke salah satu pulau. Dari tenda, meja dan kursi camping, selimut, lampu penerangan bertenaga Surya, kompor, perlengkapan Matang, bahan-bahan makanan,snack dan Enggak lupa tentunya perlengkapan snorkeling.
Penyeberangan dilakukan malam hari. Menyeberang malam itu belum banyak yang Dapat kami lihat, Jika langit sedang cerah-cerahnya bertaburan bintang. Gak membutuhkan waktu lelet Sekeliling 20-30 menit, kapal kami Akhirnya membentur daratan pasir yang lembut.
Penerangan adalah yang pertama kali kami setting Karena seperti yang saya ceritakan di atas, pulau yang kami pilih ini Enggak Terdapat penghuninya. Jadi Mekanis gak Terdapat listrik.
Setelah memasang tenda, bangku dan meja camping kami mulai menikmati makanan ringan yang sudah kami persiapkan.
Percakapan kecil dimulai Sembari menunggu Mitra yang tengah menyeduh kopi. Karena tubuh sudah lumayan lelah di perjalanan. Gak sampe 1 jam satu persatu Mitra izin masuk tenda Buat tidur.
Lapisan luar tenda sengaja Enggak kami pasang agar kita Dapat tidur Sembari menatap jutaan bintang yang memayungi, Sembari pikiran menerawang membayangi keindahan pulau keesokan harinya.
Istirahat dulu ya Gaaees.. sampe ketemu besok pagi.
Cerita Tetap berlanjut..
Baca ya sambungannya :
Serunya Snorkeling di Alam Rendah Laut Pulau Riung Flores