AstraZeneca Sokong BPOM dan IPMG Garap Pilot Project E-Labeling Literasi Kesehatan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Jakarta: AstraZeneca, pemimpin global di bidang biofarmasi bekerja sama dengan BPOM dan IPMG menyokong BPOM dan IPMG dalam transisi perusahaan menuju e-labeling sebagai proyek percontohan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mengurangi penggunaan kertas melalui digitalisasi.

Dukungan ini menegaskan komitmen AstraZeneca terhadap keberlanjutan di sektor kesehatan dan pelestarian lingkungan, sejalan dengan misi perusahaan untuk meningkatkan kesehatan global sambil meminimalkan dampak ekologi.

Informasi produk dirancang untuk memastikan penggunaan produk farmasi secara efektif dan aman. Pemahaman dan kepatuhan yang buruk terhadap informasi produk sering dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk dan meningkatnya biaya bagi sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani.

Cek Artikel:  Perkuat Ketahanan Ekonomi Regional, ASEAN Kini Punya Perhimpunan Perbendaharaan ATF

E-labeling, label elektronik yang berisi informasi produk bagi tenaga kesehatan dan masyarakat, dapat diakses dengan memindai kode batang 2D atau memeriksa nomor registrasi produk menggunakan aplikasi BPOM.

Penemuan ini membantu meningkatkan pemahaman pasien, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepatuhan dan penggunaan obat yang lebih baik (The International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (IFPMA).


Ilustrasi. Foto: Medcom

 

“Implementasi e-labeling juga merupakan langkah signifikan menuju masa depan kesehatan yang lebih berkelanjutan, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menyederhanakan proses dan meminimalkan dampak lingkungan. Kami secara signifikan ingin mengurangi konsumsi kertas dan limbah di seluruh operasi perusahaan dengan beralih dari pelabelan berbasis kertas tradisional ke format digital,” ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay, dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 September 2024.

Cek Artikel:  Menko Luhut: Kenaikan Pajak Hiburan Ditunda, Dievaluasi Dulu

Informasi yang terdapat dalam label produk sangat penting karena memastikan pasien memahami perawatan mereka dan membantu tenaga kesehatan dalam pengambilan keputusan.

“Di AstraZeneca, kami memahami peran penting informasi ini dalam perawatan pasien,” ujar Ersa.

Dengan beralih ke e-Labeling di bawah panduan BPOM, AstraZeneca turut mengambil langkah penting lainnya menuju ambisi besarnya untuk mencapai Zero Carbon. AstraZeneca berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, masyarakat, dan planet.

Langkah ini juga terhubung erat dengan program keberlanjutan utama AstraZeneca, AZ Forest, yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi. Sebagai bagian dari komitmen ini, AstraZeneca baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, memperkuat komitmen perusahaan dalam menanam 20 juta pohon untuk merevitalisasi lahan yang terdegradasi di sekitar Sungai Citarum.

Cek Artikel:  Lombok Tengah Bangun Sentra Industri Olahan Tepung Tapioka, Selesai Akhir 2023

Mungkin Anda Menyukai