Gambar hidup Assalamualaikum Baitullah Enggak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman Kepribadian yang luar Lazim dari para pemerannya, terutama Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, dan Tissa Biani. Ketiganya berbagi pengalaman mendalam dalam memerankan tokoh-tokoh yang penuh luka, keteguhan, dan keikhlasan.
Michelle Ziudith sebagai Amira: Sosok Perempuan Tegar dan Rentan
Michelle mengaku banyak belajar dari Kepribadian Amira, yang menurutnya adalah sosok Perempuan paling Handal sekaligus paling Ringkih yang pernah diperankannya,
“Amira menyimpan banyak konflik dan masalah dalam dirinya, dan berusaha menyelesaikannya sendiri,” ujar Michelle Ketika jumpa pers di Sarinah, Jakarta (13/6).
Michelle juga mengungkapkan bahwa Amira adalah sosok yang taat beragama, Taat kepada orang Sepuh, dan setia kepada suami, Tetapi tetap menghadapi ujian berat dalam hidupnya.
“Saya merasa relate dengan Amira, terutama dalam hal rasa sayangnya kepada keluarga. Kadang saya bertanya, ‘Mengapa Allah memperlakukan saya seperti ini?’ Tapi saya belajar dari Amira bahwa Enggak Sekalian doa dijawab sesuai Asa, tapi selalu dengan Langkah yang kita butuhkan,” imbuhnya.
Selama proses syuting, terutama Ketika adegan di depan Ka’bah, Michelle merasakan campuran emosi antara hancur, rindu, dan pasrah, menandakan betapa dalamnya keterlibatan emosionalnya dengan Kepribadian ini, “Amira mengajarkan saya tentang keteguhan dan keikhlasan hati dan bagaimana dia Pandai menyembuhkan luka dan kesedihannya tanpa harus selalu menunjukkan luka dan kesedihan itu pada orang lain,” Jernih Michelle.
Arbani Yasiz sebagai Barra: Kepribadian Muda yang Independen dan Berbakti
Arbani Yasiz memerankan Barra, seorang pria muda yang soft spoken, Independen, dan sangat berbakti kepada ibunya. Tantangan terbesar bagi Arbani adalah usia Kepribadian yang jauh lebih muda, yakni 23 tahun. Demi mendalami peran ini, Arbani dan Michelle melakukan pertukaran peran Ketika sesi reading agar Pandai memahami sudut pandang masing-masing Kepribadian secara lebih mendalam.
“Proses reading sangat membantu saya memisahkan pengalaman pribadi dengan Kepribadian Barra, yang dijodohkan, sementara saya Enggak. Saya juga membangun chemistry dengan Michelle dengan sering makan siang dan curhat Berbarengan, agar Interaksi antar Kepribadian terasa natural,” Jernih Arbani.
Tissa Biani sebagai Amel: Perempuan Solehah yang Berjuang Demi Orang yang Dicintai
Tissa Biani berperan sebagai Amel, seorang influencer muda yang solehah dan sangat Acuh dengan orang-orang di sekitarnya, meskipun kadang ia lupa memperjuangkan dirinya sendiri. Tissa mengakui bahwa memerankan Amel menuntutnya Demi mengubah gestur dan Langkah berbicara agar Kepribadian ini Pandai memberikan kesan yang kuat dan berbeda.
“Terdapat persamaan antara saya dan Amel, terutama dalam hal kasih sayang kepada keluarga dan orang terdekat. Tetapi, perbedaan Istimewa adalah Amel dijodohkan, sementara saya Enggak. Ini Membangun saya harus belajar memahami bagaimana rasanya dijodohkan,” ujar Tissa.
Emosi yang mendalam juga dirasakannya Ketika proses dubbing, di mana ia Tiba menangis tanpa henti karena keterlibatan batin yang kuat dengan Kepribadian Amel.
Assalamualaikum Baitullah menjadi Gambar hidup yang Enggak hanya menyuguhkan drama emosional, tetapi juga pesan spiritual dan moral yang kuat. Michelle Ziudith membawa Amira sebagai simbol keteguhan dan keikhlasan Perempuan yang berjuang dari luka terdalam, Arbani Yasiz menghidupkan sosok Barra yang penuh pengorbanan dan kasih sayang, sementara Tissa Biani menampilkan Amel sebagai figur Perempuan muda yang solehah dan inspiratif.(E-3)
