Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto: EFE-EPA
Aleppo: Presiden Suriah Bashar al-Assad berjanji akan menghabisi para pemberontak setelah Grup bersenjata menguasai kota Aleppo.
Di tengah serangan besar-besaran oleh jet tempur Rusia dan Suriah di Distrik Idlib, konflik semakin memanas, membawa ancaman besar bagi stabilitas kawasan yang sudah terguncang sejak perang Keluarga dimulai pada 2011.
Serangan di Idlib, salah satu kota terbesar di Distrik pemberontak yang dekat perbatasan Turki, menghantam area permukiman padat penduduk.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi pada hari kedua pengeboman tersebut,” ucap laporan dari tim penyelamat, seperti dikutip dari ABC Australia, Senin 2 Desember 2024.
Serangan di Aleppo dan Sekitarnya
Selain Idlib, serangan udara juga menghantam Distrik Aleppo, termasuk di dekat rumah sakit di pusat kota, menewaskan 12 orang, di antaranya delapan Kaum sipil. Observatorium Suriah Buat Hak Asasi Sosok dan Grup White Helmets menyatakan serangan ini menambah daftar panjang korban di tengah konflik yang tak kunjung usai.
Pada Jumat 1 Desember 2024 malam, Grup pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah Grup jihadis, melancarkan serangan dua arah ke Aleppo dan pedesaan Sekeliling Idlib.
Serangan ini memaksa Laskar pemerintah mundur dari beberapa posisi strategis, menjadikan ini salah satu tantangan terbesar bagi pemerintahan Assad dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Suriah, dengan dukungan sekutunya Rusia dan Iran, segera mengerahkan Laskar tambahan dan membangun garis pertahanan kuat di Distrik utara provinsi Hama Buat membendung pergerakan pemberontak.
Media pemerintah melaporkan bahwa Laskar Suriah telah merebut kembali sejumlah kota yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan menembak Terperosok drone Punya HTS di Hama utara.
Situasi Kaum Sipil dan Pengaruh Regional
Di dalam kota Aleppo, suasana mencekam. Banyak Kaum memilih Buat tetap di rumah, sementara arus pengungsi Maju mengalir meninggalkan kota. Yusuf Khatib, seorang Kaum setempat, menyebut pemberontak terlihat mengambil posisi di beberapa persimpangan jalan Primer.
Sementara itu, pemberontak mengklaim telah bergerak lebih jauh ke selatan Aleppo dan merebut kota Khansir Buat memutus jalur suplai Primer tentara Suriah menuju kota tersebut. Mereka juga menguasai kawasan industri Sheikh Najjar, salah satu Area ekonomi terbesar di Suriah.
Tantangan Pemerintahan Assad
Sejak awal perang Keluarga pada 2011, yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan Membangun jutaan Kaum terlantar, konflik di Suriah belum menemukan jalan keluar. Dukungan dari Rusia dan Iran telah membantu Assad merebut kembali sebagian besar Distrik, termasuk kemenangan besar di Aleppo pada 2016.
Tetapi, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa pemberontak Tetap Mempunyai kemampuan Buat menggoyang stabilitas pemerintah.
Pemerintah Assad kini menghadapi tekanan Buat mempertahankan kendali di Aleppo dan Distrik strategis lainnya, sekaligus mengelola Dampak kemanusiaan dari konflik yang Maju meluas. (Muhammad Reyhansyah)