Asosiasi Petani Tembakau Tasikmalaya Tingkatkan Produksi Tembakau Sukaratu

Asosiasi Petani Tembakau Tasikmalaya Tingkatkan Produksi Tembakau Sukaratu
Pengurus Asosiasi Petani Tembakau Tasikmalaya bertekad meningkatkan produksi dan kualitas tembakau asal daerah ini(MI/KRISTIADI)

KUALITAS tembakau jenis Sukaratu asal Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat jadi perbincangan pada konferensi tembakau dunia di Belanda, beberapa waktu lalu. Banyak di antara delegasi konferensi yang tertarik.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Suryana mengatakan, jenis tembakau Sukaratu sudah dikenal di sejumlah negara. Kualitas tembakau tersebut sudah terkenal sejak sebelum kemerdekaan RI atau sejak VOC menjajah Indonesia.

“Kaum Belanda menyebut para raja di wilayah Priangan Timur sudah menggemari jenis tembakau yang diproduksi di Sukaratu. Konon, para raja senang menghisap tembakau dari daerah tersebut, karena aromanya. Karena disukai ratu, maka tembakau itu dinamakan Sukaratu,” katanya, saat melakukan pengukuhan pengurus Asosisasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/9).

Cek Artikel:  TMII dan PosIND Sepakati MoU Pengembangan Museum Prangko

Baca juga : Pemkab Tasikmalaya Bergiat Lakukan Perbaikan Jalan Kecamatan

Ia mengatakan, citra dan kualitas produk tembakau yang bagus menjadi prospek usaha. Apalagi kontur tanah di Tasikmalaya sangat mendukung.

Tembakau Jabar, tambahnya, memiliki kualitas lebih baik ketimbang temgakau dari Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Lombok yang mendominasi pangsa pasar tembakau. Sementara stok dalam negeri masih kurang.

“Demi pemenuhan pasar Tanah Air, kita masih impor dari Cina dan India. Ini menjadi tantangan ke depan,” tambah Suryana.

Baca juga : ​​​​​​​Dilema Tembakau, Antara Hajat Hidup Petani dan Masalah Kesehatan

Sementara itu, Ketua APTI Kota Tasikmalaya, Asop Saeful Milah mengatakan, pihaknya akan berupaya menanamkan pondasi. Seluruh pengurus sudah berkomitmen untuk memajukan petani tembakau.

Cek Artikel:  Komitmen Goes Green, PosIND Formalkan Sentra Layanan Logistik Otomasi

“Kami akan mengoptimalkan budi daya tembakau yang telah dilakukan. Demi ini ada 5 hektare lahan tembakau  di Kecamatan Tawang, Bungursari, Cibeureum, Kawalu, Tamansari dan Purbaratu,” tambahnya.

Potensi lahan yang dianggap sangat cocok untuk budi daya tembakau  mencapai 261 hektare. Tetapi yang sudah produksi baru 5 hektare.

“Kami menargetkan budi daya di lahan seluas 10 hektare. Semoga upaya ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lahan usaha,” paparnya.

Mungkin Anda Menyukai