Asirindo Dorong Kepatuhan Pelaku Bisnis di Ekosistem Musik Digital

Asirindo Dorong Kepatuhan Pelaku Bisnis di Ekosistem Musik Digital
Konferensi pers di Fraser Place, Setiabudi(MI/Fathurrozak)

Tetap rumitnya sistem penarikan royalti yang diamanatkan ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) termasuk transparansi dan dan hasil penarikan royalti, Membangun platform streaming baru buatan Indonesia, Velodiva, mencoba menjawab permasalahan tersebut. Hadirnya Velodiva sebagai penyelenggara layanan pemutar musik Demi hak komunikasi kepada publik, platform ini berupaya memberikan solusi Demi para pelaku bisnis. Sehingga dalam memutar musik Demi ranah komersial tak perlu Kembali ‘takut’ melanggar hak-hak yang melekat si pemilik Musik dari sisi Absah.

Velodiva mencoba membuka babak baru dalam mengelola hak cipta di era ekonomi digital yang berkembang pesat, khususnya dalam lingkup penggunaan musik secara komersial. Rencananya, platform ini akan diluncurkan pada pertengahan Maret tahun ini. Nantinya, tempat-tempat bisnis yang memutar musik seperti hotel, restoran, kafe, pertokoan, perkantoran, mal, spa, pusat kebugaran hingga tempat usaha lainnya, dapat menikmati musik secara Absah tanpa takut melanggar hak cipta dan berisiko menghadapi Hukuman hukum yang merugikan.

Cek Artikel:  Mengenang Hari Sejarah Nasional, Ini 9 Sinema yang Wajib Anda Saksikan

“Industri musik kita banyak sekali problemnya yang sangat spesifik, mengingat Rekanan antara stakeholder betul-betul rumit akibat hal-hal yang sifatnya dari Era ke Era berubah. Eksis lima kategori Krusial dalam user/pengguna di mata LMKN. Pertama live event, kedua background musik, ketiga broadcasting, keempat karaoke, dan kelima digital,” Terang Komisioner LMKN Yessi Kurniawan Ketika konferensi pers di Fraser Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, (19/2).

Sementara itu, Asirindo, asosiasi yang mewakili sebagian besar label musik di Indonesia mengatakan kehadiran Velodiva Dapat menjawab hambatan yang Ketika ini Tetap terjadi dalam penggunaan musik di area komersial. Menurut  Direktur Istimewa Asirindo Jusak Irwan Sutiono, Velodiva Dapat menjadi jawaban Demi menjaga kepatuhan dan mencegah pelanggaran hak cipta.

Cek Artikel:  Namanya Disebut Terseret Kasus Narkoba, G-Dragon Buka Bunyi

“Penggunaan platform musik pribadi seperti Youtube, Spotify, atau Apple Music Demi keperluan komersial adalah pelanggaran yang dapat merusak tatanan industri. Kami Mau mengingatkan, hanya layanan musik yang berlisensi dan Absah seperti Velodiva yang memberikan jaminan perlindungan hak cipta,” kata Direktur Istimewa Asirindo Jusak Irwan Sutiono. (M-3)

Mungkin Anda Menyukai