Aset BNI Melonjak Hingga 27 Persen

Aset BNI Melonjak Hingga 27 Persen
Ilustrasi(BNI)

PT Bank Negara Indonesia (BNI) membukukan peningkatan aset sebesar 27% dari Rp845,6 triliun di 2019 menjadi Rp1.072,45 triliun di pertengahan 2024. Itu sekaligus menambah capaian perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Unsur utama peningkatan tersebut ialah pertumbuhan kredit yang konsisten dari Rp556,77 triliun pada 2019 menjadi Rp726,97 triliun pada semester pertama 2024. Perusahaan menebar kredit ke sektor korporasi, utamanya yang berkaitan dengan proyek-proyek infrastruktur dan nasabah top-tier.

Selain peningkatan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga berperan penting. DPK BNI naik dari Rp614,31 triliun pada 2019 menjadi Rp772,32 triliun pada semester pertama 2024.

Baca juga : BNI Sediakan Layanan Perbankan untuk Bappenas

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pertumbuhan aset yang dicapai BNI ini tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan secara menyeluruh dan perluasan jaringan global.

Cek Artikel:  12 Sesi Paralel Digelar di Hari Ketiga HLF MSP

“BNI berkomitmen untuk menjadi bank digital terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional, perluasan jangkauan layanan, serta memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik kepada nasabah melalui inovasi digital,” ujar Okki dikutip dari siaran pers, Kamis (26/9).

Salah satu pilar dari transformasi yang dilalukan perusahaan ialah digitalisasi di seluruh layanan perbankan, yang memungkinkan BNI untuk semakin memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.

Baca juga : BNI dan Indosat Kolaborasi Perkuat Layanan Finansial dan Teknologi Informasi

Aplikasi mobile banking unggulan BNI, wondr by BNI, menjadi salah satu inisiatif digital yang telah sukses menarik perhatian masyarakat. Fitur tiga dimensi keuangan yang ditawarkan, yakni Transaksi, Insight, dan Growth, dirancang untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan menumbuhkan aset mereka.

Cek Artikel:  Realisasi Penambahan Kuota FLPP Tetap Ditunggu

“Ini memungkinkan BNI untuk menawarkan solusi keuangan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan aset,” kata Okki.

Transformasi yang dilakukan perusahaan juga berfokus pada peningkatan daya saing dan penguatan tata kelola perusahaan. BNI secara berkelanjutan melakukan penguatan tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan keberlanjutan yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca juga : BNI Raih 13 Penghargaan Infobank Banking Service Excellence Awards 2024

Perluasan bisnis BNI ke berbagai segmen pasar juga turut meningkatkan nilai aset secara keseluruhan karena dapat membuka peluang baru dan memperkuat kontribusi dari berbagai sektor bisnis yang digeluti BNI.

Cek Artikel:  Terseret Absaham teknologi, IHSG Ambruk

Di samping itu, BNI juga melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham pada 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham BBNI di pasar modal.

“Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, BNI optimis bahwa transformasi yang dilakukan akan terus meningkatkan performa keuangan bank, memperkuat pangsa pasar, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital,” pungkas Okki. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai