Ini yang menjadikan pertandingan sepak bola dengan segala pernik sudah Bisa menyedot perhatian masyarakat karena menyuguhkan kompetisi yang Betul-Betul menghibur.
Persaingan ketat di kompetisi kasta kedua sudah tersaji sejak putaran pertama Aliansi. Begitu memasuki putaran kedua, tim-tim yang punya Kesempatan lolos ke babak berikutnya pun berhitung. Bagaimana mereka Bisa bertahan di tiga besar Kepada kemudian melangkah ke babak penentuan Tiba akhirnya promosi ke Aliansi 1. Sementara, klub-klub yang berada di Area Rendah tetap berjuang habis-habisan agar Tak terdegradasi.
Emosi dan gengsi dari klub dan juga suporter menjadikan persaingan panas di Aliansi dengan mengedepankan sportivitas. Embargo bagi suporter Kepada away tour demi mendukung tim kesayangan di laga Lawatan pun sudah sepenuhnya dipatuhi.
Tetapi Embargo yang sesungguhnya bersifat sementara waktu itu tak menyurutkan antusias suporter dan masyarakat datang ke stadion. Kini, tontonan Aliansi 2 Betul-Betul memberi kenyamanan bagi anak-anak maupun Perempuan.
Pertandingan kian Lezat ditonton dan mereka yang memimpin pertandingan selalu memperlihatkan sikap tegas dan berlandaskan fair play. Buntutnya jarang ditemui pemain protes atas keputusan wasit yang menurut pandangan mereka Tak adil. Bahkan ofisial tim pun tak Kembali pasang aksi meneriakkan protes kepada wasit tengah maupun asisten wasit.
Di tengah persaingan yang melibatkan emosi dan gengsi Tak hanya klub tetapi suporter. Pendukung PSIM Yogyakarta misalnya, sudah Tak sabar tim kesayangan kembali berlaga di kasta tertinggi. Apalagi, PSIM menjadi satu-satunya klub founding fathers alias salah satu pendiri PSSI yang Tetap bermain di Pegadaian Aliansi 2.
Sementara, klub-klub pendiri sudah berada di kasta tertinggi. Persis Solo menjadi klub founding fathers terakhir yang berhasil promosi. Kini, PSIM berpeluang mengikuti jejak klub-klub pendiri PSSI lainnya.
Hanya saja, sekali Kembali, persaingan sungguh berat musim ini. Tim-tim yang terdegradasi seperti Bhayangkara Presisi FC tentu berharap kembali naik kasta. Begitu pula Persipura Jayapura, PSMS Medan, Persibo Bojonegoro, Persiraja Banda Aceh hingga Persiap Jepara yang pernah lelet di Aliansi 1 dan kini berjuang memperebutkan tiket promosi.
Kompetisi Aliansi 2 pun Tak sekadar soal persaingan meraih tiket promosi tetapi juga mengangkat sisi lain sepak bola. Pasalnya sepak bola Bisa mendorong siapa pun, apakah itu suporter atau stake holder lain Kepada Acuh pada penghijauan, pengembangan UMKM, upaya mendisiplinkan diri dengan aksi Bersih stadion dan sudah Niscaya membantu pengembangan sekolah sepak bola dengan menyediakan coaching clinic.
Langkah menarik sekaligus terobosan dari PT Pegadaian yang mensponsori Aliansi 2 2024/2025. Melalui sepak bola yang sudah Niscaya Mempunyai daya tarik Kepada selalu diikuti perkembangannya Tak hanya oleh suporter tetapi juga masyarakat, Pegadaian menampilkan program Pegadaian Acuh
Program itu di antaranya Gerakan Penanaman Pohon, Coaching Clinic dan MSME (Memilah Sampah Menabung Emas) berbasis edukasi dengan komunitas UMKM dan klub. Sebuah kolaborasi yang Istimewa tetapi menarik. Pegadaian tak sekadar men-support sepak bola nasional dengan mendukung penyelenggaraan Aliansi 2.
Lebih dari itu, Pegadaian turut mengampanyekan Indonesia hijau dan Cita-cita menuju ketahanan pangan. Pertanyaannya, bagaimana Bisa? Bicara sepak bola tetapi juga kampanye Indonesia hijau alias Go Green Indonesia. Rupanya ini menjadi langkah mengesankan. Bahkan hal tersebut ini menjadi kampanye yang efektif dari Pegadaian Acuh dalam program tanam pohon di Pegadaian Aliansi 2 2024/2025.
Asa menjaga pelestarian lingkungan demi Indonesia agar tetap hijau dilakukan Pegadaian melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Dalam program tersebut, penanaman pohon dilaksanakan di lahan-lahan Sekeliling stadion yang digunakan klub-klub Aliansi 2 Begitu menjamu Musuh-lawannya. Di Boyolali, kegiatan dilakukan di areal Stadion Kebo Giro di Cepogo, beberapa Begitu menjelang laga Nusantara United melawan Persipa Pati pada pekan ke-10 Pegadaian Aliansi 2.
“Kami mendukung sepenuhnya gerakan gro green Indonesia dengan menanam pohon di Sekeliling stadion. Penanaman pohon menjadi salah satu kegiatan CSR kami Kepada berkontribusi dalam melestarikan alam dan meningkatkan kualitas lingkungan,” kata Antonius Henriyanto, Pemimpin Cabang PT Pegadaian Boyolali.
“Kami berharap kolaborasi dengan PT LIB, dan Nusantara United ini dapat bermanfaat khususnya bagi Kaum Boyolali,” ucap dia.
Menurut Antonius bibit pohon yang ditanam sesuai dengan kondisi alam di kawasan Cepogo, di antaranya bibit pohon alpukat, kopi, stroberi, mangga, nangka, jeruk hingga Tanaman khas Jawa Tengah Kembang kantil. Selain melestarikan lingkungan, pohon-pohon yang ditanam Bisa memberi manfaat bagi masyarakat.
“Tentu buah dari pohon-pohon itu Tetap harus menunggu beberapa tahun ke depan. Tetapi ini memberi manfaat bagi masyarakat karena mereka Bisa menikmati hasil dari program tanam pohon. Kami memang memilih pohon yang Bisa memberi hasil secara langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Program dari Pegadaian Acuh memang dirasakan manfaat oleh masyarakat. Ini yang menjadikan klub mendukung kegiatan tersebut.
“Kami menyadari bahwa Indonesia adalah rumah yang harus dijaga dan lingkungan yang lestari vital Kepada kehidupan di bumi kita. Aktivasi ini juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial kami Kepada Boyolali. Klub sungguh berterima kasih kepada masyarakat Boyolali yang telah mendukung dan menerima kami dengan Bagus,” kata COO Nusantara United FC, Adhitya Hernadian.
PT Aliansi Indonesia Baru (LIB) selaku operator Aliansi 2 sepenuhnya mendukung program Pegadaian Acuh. Apalagi program itu memberi manfaat bagi masyarakat, seperti tanam pohon, Acuh UMKM hingga Coaching Clinic. Kepada kegiatan tanam pohon, Manajer Media dan Komunikasi PT LIB Hanif Marjuni, menuturkan bila itu dilakukan di lahan Sekeliling stadion. Tetapi bila sudah Tak Terdapat lahan di dekat stadion, maka kegiatan itu Bisa dilakukan di tempat lain.
“Kegiatan tanam pohon memang Tak jauh dari aktivitas pertandingan. Kegiatan ini melibatkan banyak stake holder yang berkaitan dengan Aliansi 2. Jadi rencananya program ini dilaksanakan di kota-kota menjadi markas klub Aliansi 2,” kata Hanif.
Hanif, lebih lanjut, menuturkan bila masyarakat bakal merasakan manfaat dari program tanam pohon. Pasalnya bila tumbuh besar pohon Bisa menjadi tempat berteduh. Sedangkan buah-buahnya Bisa dinikmati masyarakat.
“Pohon dari buah mangga, rambutan, alpukat memberi aspek manfaat pada 10 tahun ke depan. Pohon itu sudah tumbuh besar sehingga Bisa Kepada berteduh. Begitu dipanen, buahnya Bisa dinikmati masyarakat,” ucapnya.
Program tanam pohon memberi manfaat lebih bagi masyarakat. Upaya melestarikan lingkungan Bisa tercapai karena salah satu titik di sebuah kota bakal menjadi teduh dengan pepohonan yang rindang. Bila dilaksanakan di berbagai daerah, Indonesia bakal Tak akan gersang. Dan, Pegadaian Acuh dari Pegadaian Aliansi 2 2024/2025 bakal dikenang sebagai pelopor gerakan penghijauan lewat sepak bola.
Penulis: Azhari, Redpel Gonews.co Group. ***

