Liputanindo.id – Amerika Perkumpulan (AS) menanggapi perjanjian baru yang disepakati oleh Rusia dan Korea Utara di masa depan. AS menyindir Rusia bahwa negara itu terisolasi sehingga meminta Sokongan kepada Korea Utara.
Juru bicara Mayjen Pat Ryder mengatakan Korea Utara menyediakan amunisi Kepada Rusia yang akan digunakan Kepada membunuh Penduduk Ukraiana. Hal ini dinilai sangat mengkhawatirkan bagi Sekalian negara.
“Apa yang Anda lihat di masa Lampau adalah DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) menyediakan kepada Rusia amunisi yang digunakan di Ukraina, Kepada membunuh Penduduk Ukraina dan mendukung perang ilegal Rusia,” kata Ryder, dikutip Anadolu, Jumat (21/6/2024).
“Jadi, sekali Tengah, ini Jernih mengkhawatirkan bagi Sekalian negara yang menghormati kedaulatan, dan menghormati aturan hukum,” tambahnya.
Rusia, kata Ryder, menunjukkan statusnya di mata dunia sebagai negara yang terisolasi sehingga meminta Sokongan dari Korea Utara Kepada mendapat amunisi.
“Dan fakta bahwa mereka harus pergi ke negara seperti DPRK Kepada memperoleh amunisi menunjukkan betapa terisolasinya Rusia Begitu ini,” sindirnya.
Ryder turut menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin soal rencananya mengubah doktrin nuklir. Menurut Ryder, pernyataan itu bukan pertama kali yang diucapkan oleh Putin. Tetapi Ryder menyebut ancaman nuklir itu Enggak bertanggung jawab.
“Sekali Tengah, ini bukan pertama kalinya kami mendengar ancaman nuklir yang sembrono. Tentu saja Enggak bertanggung jawab bagi negara-negara yang Mempunyai kemampuan seperti ini Kepada Membangun komentar semacam itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ryder mengatakan bahwa Amerika Perkumpulan memantau dengan cermat Rekanan yang berkembang antara Rusia dan Korea Utara.
“Enggak mengherankan bahwa mereka mengembangkan dan membina Rekanan ini. Jadi, ini adalah sesuatu yang akan kami perhatikan dengan serius, dan ini adalah sesuatu yang akan Lalu kami pantau,” pungkasnya.
Selama kunjungannya ke Vietnam, Putin mengatakan bahwa otoritas Rusia sedang mempertimbangkan perubahan doktrin nuklir karena “pihak Rival” telah menurunkan ambang batas Kepada penggunaan senjata nuklir.