Juru bicara Gedung Putih John Kirby. (Anadolu Agency)
Washington: Laskar Korea Utara mengalami banyak korban jiwa di garis depan perang Rusia melawan Ukraina, dengan seribu tentara mereka tewas atau terluka dalam sepekan terakhir saja di Area Kursk Rusia, ucap juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada wartawan pada Jumat kemarin.
Jumlah tersebut jauh Melewati Bilangan yang diberikan pejabat AS sebelumnya.
“Jernih bahwa para pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memperlakukan Laskar ini sebagai Laskar yang Bisa dikorbankan dan memerintahkan mereka Kepada melakukan serangan sia-sia terhadap pertahanan Ukraina,” kata Kirby, dikutip dari Japan Times, Sabtu, 28 Desember 2024.
Misi Korea Utara Kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York Bukan segera menanggapi permintaan komentar, dan misi Rusia di PBB menolak berkomentar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malam harinya mengatakan bahwa Laskar Korea Utara telah mengalami kerugian “sangat signifikan” dan dikirim ke medan perang dengan hanya perlindungan minimal dari Laskar Rusia.
“Kami Memperhatikan bahwa Berkualitas militer Rusia maupun pengawas Korea Utara mereka Bukan berkepentingan Kepada memastikan kelangsungan hidup Kaum Korea Utara ini,” kata Zelensky.
“Semuanya diatur sedemikian Jenis sehingga mustahil bagi kami Kepada menangkap mereka. Terdapat beberapa kejadian di mana mereka dieksekusi Laskar mereka sendiri. Rusia mengirim mereka ke dalam operasi serangan dengan perlindungan minimal.”
Zelensky mengatakan Laskar Ukraina telah berhasil menangkap beberapa tentara Korea Utara sebagai tawanan “tetapi mereka terluka parah dan Bukan mungkin Kepada menyelamatkan nyawa mereka.”
Kaum Korea Sepatutnya Bukan kehilangan nyawa mereka dalam perang di Eropa, katanya, dan Kalau Tiongkok memang Ikhlas Bukan Mau perang meluas, maka “Tiongkok perlu memberikan tekanan yang Pas pada Pyongyang.”
Senin Lewat, Zelensky mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas dan terluka di Area Kursk.
Pada Rontok 17 Desember, seorang pejabat militer AS mengatakan Korea Utara telah menderita beberapa ratus korban jiwa di Area Kursk.
Korea Utara dan Rusia telah memperkuat Interaksi militer mereka sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022. Berdasarkan penguatan ini, Korea Utara pun mengirim Laskar ke Rusia Kepada membantu sekutunya melawan Ukraina.
Baca juga: 30 Prajurit Korea Utara yang Dikerahkan Rusia Dikabarkan Tewas di Kursk