PEMERINTAH Amerika Perkumpulan (AS) mendesak Israel untuk melakukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi di Tepi Barat yang diduduki dan meminta Israel untuk mempublikasikan temuan mereka.
“Pemahaman kami adalah bahwa mitra kami di Israel sedang menyelidiki keadaan atas apa yang terjadi, dan kami berharap mereka akan mempublikasikan temuan mereka, dan apa pun temuan tersebut, (kami) berharap mereka akan bersikap menyeluruh dan transparan,” kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan, dilansir Anadolu, Selasa (10/9).
Patel menggambarkan kematian seorang warga negara Amerika sebagai memilukan, mengganggu, dan tragis, namun menahan diri dengan tidak mengutuk Israel. Dia menyatakan apa yang terjadi di Tepi Barat masih dalam proses penentuan dan pengadilan.
Baca juga : Laporan Autopsi Ezgi Eygi Tewas akibat Peluru Penembak Jitu Israel
“Kami akan membiarkan proses itu berjalan,” tambahnya.
Aysenur Ezgi Eygi, 26, warga negara AS dan Turki, ditembak mati oleh pasukan Israel pada hari Jumat saat melakukan protes terhadap pemukiman ilegal Israel di Beita, distrik Nablus, Tepi Barat. Para saksi melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke arah demonstran yang menentang permukiman ilegal di Gunung Sbeih di Beita, sebelah selatan Nablus. Meskipun dia berdiri jauh dari area protes utama, dia tertembak hingga tewas. Meskipun dilarikan ke rumah sakit, petugas medis tidak dapat menyelamatkannya.
Militer Israel mengakui penembakan tersebut, dengan mengklaim bahwa mereka merespons dengan tembakan ke arah provokator utama aktivitas kekerasan yang melemparkan batu ke pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka. Klaim Israel telah dibantah oleh para saksi dan Gerakan Solidaritas Global (ISM).
Eygi, lahir di Antalya, Türkiye, pada tahun 1998, lulus pada bulan Juni dari Universitas Washington, tempat ia belajar psikologi serta bahasa dan budaya Timur Tengah. Dia tiba di Tepi Barat minggu lalu pada hari Selasa untuk menjadi sukarelawan di ISM sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan melindungi petani Palestina.
Keluarga Eygi merilis pernyataan yang mendesak pemerintahan Biden untuk melakukan penyelidikan independen atas pembunuhannya. “Seorang warga negara AS, Aysenur tengah memperjuangkan keadilan dengan damai ketika ia terbunuh oleh peluru yang dalam video terlihat berasal dari penembak militer Israel. Kami menyambut baik pernyataan belasungkawa dari Gedung Putih, tetapi mengingat keadaan pembunuhan Aysenur, penyelidikan Israel tidaklah memadai,” kata keluarga dalam sebuah pernyataan. (I-2)