AMERIKA Perkumpulan (AS) menuntut bukti di lapangan kepada Israel terkait dugaan penghalang-halangan Donasi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Israel ditengarai Mempunyai kebijakan kelaparan di Gaza yang menyulitkan Donasi masuk.
Duta Besar AS Buat PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada Dewan Keamanan dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Prancis, Inggris, dan Aljazair bahwa kebijakan seperti itu Kagak hanya mengerikan dan Kagak dapat diterima tetapi juga Mempunyai implikasi di Dasar hukum Global dan AS.
“Pemerintah Israel telah mengatakan bahwa ini bukan kebijakan mereka bahwa makanan dan pasokan Krusial lain Kagak akan diputus dan kami akan mengawasi Buat Memperhatikan tindakan Israel di lapangan sesuai atau Kagak dengan pernyataan ini,” kata Linda dikutip dari The Guardian.
Peringatannya itu datang setelah surat pemerintah AS dikirim ke Israel beberapa hari Lampau. AS mengancam kepada Israel akan memotong sebagian pasokan senjata Apabila situasi di Gaza tak diperbaiki.
AS meminta Israel membenahi akses pasokan Donasi secara permanen dalam waktu 30 hari. Tekanan yang tiba-tiba diberikan AS tersebut muncul setelah meningkatnya kekhawatiran Israel mencoba memaksa Kaum Palestina meninggalkan Gaza di bagian utara dengan strategi menciptakan kelaparan.
Tekanan dari AS juga ditengarai dipicu kekhawatiran Wakil Presiden Kamala Harris terkait prospek pemilihannya yang potensial rusak Apabila pemerintahan Joe Biden Begitu ini terlihat membiarkan eksodus massal di Gaza yang dipaksakan. AS juga memperingatkan Kaum sipil Kagak boleh dinyatakan sebagai kombatan oleh Israel Apabila tak mematuhi instruksi Buat meninggalkan Gaza.
Sementara itu, Duta Besar Israel Buat PBB Danny Danon mengeklaim negaranya tetap berkomitmen Buat bekerja dengan Kenalan Global demi memastikan Donasi di Gaza. Dia membantah Terdapat kekurangan Donasi di Gaza dan menuding Hamas sebagai biang keladinya dengan membajak Donasi-Donasi Global.
Menurut PBB, jumlah konvoi Donasi kemanusiaan yang menyeberang ke Gaza menurun pada Oktober ini. Penjabat kepala urusan kemanusiaan PBB, Joyce Msuya, menyebut Israel menghalangi konvoi makanan.
“Mengingat kondisi yang menyedihkan dan penderitaan yang tak tertahankan di Gaza utara, Realita bahwa akses kemanusiaan Dekat Kagak Terdapat merupakan hal yang Kagak dapat diterima,” ujarnya. (Z-2)