AS Lakukan ‘Komunikasi Langsung’ dengan Oposisi Suriah

Menlu AS Antony Blinken. (EPA-EFE)

Amman: Amerika Perkumpulan (AS) sedang melakukan kontak langsung dengan Golongan pemberontak Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang telah menguasai Damaskus setelah menggulingkan rezim Bashar al-Assad yang telah berkuasa selama lebih dari dua Sepuluh tahun, sebut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di hari Sabtu.

Blinken juga menegaskan bahwa AS berkomitmen menemukan Austin Tice, seorang jurnalis Amerika yang telah hilang di Suriah sejak 2012.

“Kami telah melakukan kontak dengan HTS dan pihak-pihak lain. Kami telah menekankan kepada Sekalian orang yang telah kami hubungi tentang pentingnya membantu menemukan Austin Tice dan membawanya pulang,” kata Blinken kepada wartawan di Yordania.

Cek Artikel:  Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi di Tengah Aksi Unjuk Rasa yang Tewaskan 300 Mahasiswa

“Kami juga telah berbagi prinsip-prinsip yang baru saja saya sampaikan Demi dukungan berkelanjutan kami – prinsip-prinsip, sekali Tengah, yang kini telah diadopsi oleh negara-negara di seluruh kawasan dan jauh di luar itu. Dan kami telah mengomunikasikannya,” tambah dia, seperti dilansir dari Hindustan Times, Minggu, 15 Desember 2024.

Terkait laporan penarikan militer Rusia dari Suriah, Blinken mengonfirmasi laporan tersebut, meski ia menahan diri Demi Tak memberikan rincian spesifik di luar laporan media.

“Saya Tak dapat mengomentari apa pun di luar apa yang telah saya lihat – dilaporkan di media,” ucap Blinken.

Melakukan tur mendadak ke Timur Tengah, Blinken telah Berjumpa Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani di Baghdad pada hari Jumat Demi membahas masa depan negara tetangganya, Suriah.

Cek Artikel:  Tiongkok dan Rusia Sambut Berkualitas Keinginan Indonesia Gabung BRICS

Blinken tiba di Baghdad setelah singgah di Turki, di mana ia juga menekankan pentingnya bekerja melawan kebangkitan Islamic State (ISIS). Selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, ia menekankan pentingnya transisi yang “dipimpin Suriah” dan “dimiliki Suriah.”

Kunjungan Blinken ke Baghdad adalah perhentian terakhir dalam tur Timur Tengahnya setelah keruntuhan pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah.

Menurut Al Jazeera, Blinken dan al-Sudani membahas perlunya transisi Suriah dari kediktatoran ke demokrasi inklusif dan melindungi Sekalian Golongan minoritas.

Mereka membahas “keyakinan banyak negara di kawasan itu dan sekitarnya bahwa Demi Suriah bertransisi dari kediktatoran Assad ke demokrasi, tentu saja, hal itu dilakukan dengan Langkah yang melindungi Sekalian Golongan minoritas di Suriah, yang menghasilkan pemerintahan yang inklusif dan nonsektarian,” ungkap Blinken, seraya menambahkan bahwa Suriah “Tak boleh menjadi platform bagi terorisme.”

Cek Artikel:  Soal Tindakan Ofensif di Perbatasan Rusia, Amerika Perkumpulan: Itu Keputusan Ukraina

Baca juga:  Oposisi Suriah Butuh Waktu Setahun Demi Rencanakan Penggulingan Assad

Mungkin Anda Menyukai