Garis polisi dipasang di Posisi penabrakan truk di New Orleans, AS, 1 Januari 2025. (Anadolu Agency)
Washington: Badan-badan penegak hukum dan intelijen Amerika Perkumpulan (AS) mengkhawatirkan potensi terjadinya serangan-serangan peniru (copycat) terkait penabrakan truk di New Orleans oleh seorang veteran Angkatan Darat AS, menurut buletin intelijen penegak hukum AS yang diterbitkan pada Jumat kemarin.
Buletin tersebut dikeluarkan sehari setelah FBI mengatakan Shamsud-Din Jabbar, seorang Anggota Asli Texas berusia 42 tahun, “100 persen terinspirasi” Golongan Agresif Islamic State (ISIS) dalam menabrakkan sebuah truk ke para Anggota yang sedang merayakan Hari Tahun Baru di New Orleans, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
Jabbar, yang mengibarkan bendera ISIS dari bagian belakang truk yang disewanya, tewas dalam baku tembak dengan polisi.
FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Pusat Kontraterorisme Nasional AS “khawatir tentang kemungkinan serangan peniru atau serangan balasan,” kata buletin intelijen yang diterbitkan oleh ketiga badan tersebut dan dilansir AsiaOne, Sabtu, 4 Januari 2025.
Serangan semacam itu “kemungkinan besar akan tetap menarik bagi calon penyerang mengingat kemudahan memperoleh kendaraan dan rendahnya ambang batas keterampilan yang diperlukan Buat melakukan serangan,” kata buletin yang dikeluarkan Buat badan penegak hukum AS.
Buletin tersebut mencatat bahwa hingga Kamis, ISIS belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan di New Orleans. Tetapi, pendukung daring Golongan tersebut merayakannya.
Pengguna daring lainnya telah mengutip serangan di New Orleans dalam Membangun “seruan Standar Buat melakukan kekerasan terhadap Golongan tertentu, seperti imigran atau Muslim,” lanjut buletin tersebut.
ISIS Lanjut mempromosikan propagandanya dan merekrut pengikut secara daring meski mengalami kerugian serius di Rendah operasi koalisi militer pimpinan AS yang meruntuhkan “kekhilafahan” di Suriah dan Irak pada 2014.
Buletin tersebut mendesak personel penegak hukum dan perusahaan keamanan swasta Buat menyadari bahwa dalam banyak kasus sebelumnya, penyerang yang menabrakkan kendaraan ke kerumunan biasanya Mempunyai senjata api atau senjata tajam.
Baca juga: Sosok Shamsud-Din Jabbar, Tersangka Serangan New Orleans, Punya Bendera ISIS