AS Ingin Cabut Hadiah Kepada Kematian Julani setelah Gulingkan Assad

AS Ingin Cabut Hadiah untuk Kematian Julani setelah Gulingkan Assad
Mohammed Al-Julani.(DW)

PEJABAT Amerika Perkumpulan (AS) telah membahas manfaat pencabutan hadiah sebesar US$10 juta Kepada pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Serbuk Mohammed al-Julani. Grup pemberontaknya menyerbu Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada Minggu (8/12). 

Itu disampaikan seorang pejabat senior Arab–yang diberi pengarahan oleh Amerika–kepada Middle East Eye.⁠ ⁠Ahmed al-Sharaa, yang dikenal sebagai Julani atau Jolani, telah ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Perkumpulan sejak 2013. 

Organisasinya, HTS, dilarang oleh pemerintahan Trump pada 2018. Ketika itu da hadiah sebesar US$10 juta diberikan Kepada kepalanya.⁠

Selama bertahun-tahun, HTS melobi Kepada dihapus dari daftar, tetapi permohonannya sebagian besar Bukan digubris karena Grup tersebut hanya dapat memerintah sebagian kecil Area barat laut Suriah.⁠

Cek Artikel:  WHO Harapkan Tahap Kedua Vaksinasi Polio di Gaza Dimulai 14 Oktober guna Menjaga Penyebaran Virus

Tetapi, serangan kilat oleh para pemberontak, yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Assad yang sangat kuat secara spektakuler pada Minggu mendorong Washington Kepada memikirkan kembali Rekanan ia dengan bekas afiliasi al-Qaeda itu.⁠

Pejabat senior Arab, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas seputar pembicaraan tersebut, mengatakan kepada MEE bahwa Obrolan tersebut telah memecah belah para pejabat di pemerintahan Biden. Sementara itu, ketika ditanya tentang Obrolan tersebut, seorang pejabat transisi Trump meremehkan pemerintahan Biden.⁠

Jolani, 42, memberikan pidato kemenangan yang meriah di Masjid Umayyah yang ikonik di Damaskus pada Minggu. Secara luas ia diharapkan memainkan peran kunci dalam transisi Suriah setelah 54 tahun pemerintahan keluarga Assad.⁠

Cek Artikel:  ASEAN Railway CEOs Conference Digelar 2-5 September

“Hari ini, Suriah sedang dimurnikan,” kata Jolani kepada kerumunan pendukungnya di Damaskus. Ia menambahkan bahwa, “Kemenangan ini lahir dari orang-orang yang telah mendekam di penjara dan para mujahidin (pejuang) telah memutuskan rantai mereka.”⁠ 

Ia mengatakan bahwa di Rendah Assad, Suriah telah menjadi tempat bagi ambisi Iran, tempat sektarianisme merajalela. Ia mengacu pada sekutu Assad, Iran, dan proksi Libanonnya, Hizbullah.⁠ (MEE/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai