PRANCIS mendukung reformasi PBB Buat memungkinkan negara-negara dari seluruh dunia terwakili dengan lebih Berkualitas. Ini dikatakan menteri luar negeri Prancis pada Jumat (25/10).
Pertemuan yang diadakan di Kazan, Rusia, oleh negara-negara Personil BRICS merupakan, “Seruan Buat gelombang komunitas Dunia,” kata Jean-Noel Barrot kepada Franceinfo.
Ia menggambarkan pertemuan Kazan sebagai pergeseran atau perpecahan komunitas Dunia di Barat dan negara-negara besar yang sedang berkembang.
“Saya mengamati bahwa banyak negara datang ke Kazan atas undangan BRICS dan (Presiden Rusia) Vladimir Putin. Ini memberi Paham kita bahwa banyak negara Ketika ini menganggap bahwa perlindungan dari PBB dan komunitas Dunia tidaklah cukup dan (bahwa) lebih Berkualitas berada di Rendah perlindungan negara-negara besar seperti Rusia dan Tiongkok. Ini seruan Buat gelombang,” kata menteri tersebut.
Ia juga menekankan, “Prancis dan presiden (Emmanuel Macron) hari ini mendukung reformasi PBB Buat memungkinkan Brasil dan India, tetapi juga negara-negara lain seperti Jepang, Jerman, dan Afrika Buat lebih terwakili di Dewan Keamanan sehingga keputusan PBB lebih Absah.”
KTT BRICS melibatkan Personil Pelan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan–sumber nama Grup tersebut–Berbarengan dengan tambahan baru Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri KTT tersebut sebagai tamu. Komite penyelenggara BRICS mengatakan 36 negara menghadiri pertemuan tersebut dengan 22 di antaranya diwakili oleh kepala negara, termasuk Erdogan.
KTT tersebut dihadiri oleh para pemimpin dari Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin, serta perwakilan dari beberapa organisasi Dunia. (Yeni Safak/Z-2)
