Liputanindo.id – Community Pharmacy England (CPE) melaporkan sejumlah apotek dan pasien di Inggris mengalami kelangkaan obat-obatan Buat menangani kondisi mengancam jiwa.
Laporan tersebut mengatakan situasi tersebut telah meningkat selama setahun terakhir, mempengaruhi pengobatan Krusial Buat penyakit epilepsi dan ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder) hingga menopause dan gangguan bipolar.
Laporan tersebut juga menegaskan tren yang mengkhawatirkan dalam dunia farmasi, dimana obat-obatan yang Krusial Buat menjaga kesehatan dan kesejahteraan menjadi semakin sulit diperoleh.
“Pasien dan apotek komunitas Lanjut dilanda masalah pasokan obat-obatan secara rutin,” ujar Kepala eksekutif sebuah organisasi layanan kesehatan terkemuka, Janet Morrison, dikutip Antara, Jumat (10/5/2024).
Morrison menekankan masalah pasokan ini merupakan salah satu tekanan Esensial yang dihadapi oleh apotek, dan Survei pendapat baru-baru ini menunjukkan kondisi yang semakin Enggak baik.
Apotek-apotek di seluruh dunia telah menyuarakan keprihatinan atas kelangkaan obat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan takut akan konsekuensi yang mengerikan bagi pasien mereka.
Di antara obat-obatan yang terpengaruh oleh situasi kelangkaan adalah Buat epilepsi, ADHD, menopause, gangguan bipolar, dan fibrosis kistik.
Kelangkaan obat-obatan ini telah mengakibatkan penundaan pasien dalam menerima obat yang diresepkan secara signifikan, sehingga meningkatkan kecemasan dan tekanan.