MASIH banyak miskonsepsi seputar demam berdarah dengue (DBD) yang beredar di masyarakat dengan sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal. Tak akan terinfeksi lagi.
Padahal, nyatanya, ada empat serotipe virus dengue, sehingga infeksi DBD bisa berulang, bahkan berisiko lebih parah. Hal itu diungkapkan dokter spesialis anak Buti A Azhali dalam kegiatan edukasi seputar DBD di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/9).
“Oleh karena itu, memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting, salah satunya
melalui metode vaksinasi,” kata Buti, dalam siaran pers, Minggu (8/9).
Baca juga : Naik 200 Persen! 31 Kaum Klaten Tewas karena DBD
Demi ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun dan telah direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa asosiasi medis, termasuk oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak usia 6-18 tahun, dan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun.
Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.
“Terkait dengan pemberian vaksin secara bersamaan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter
tentang hal tersebut,” ungkap Buti
Baca juga : Rayakan Asian Dengue Day 2024, Kemenkes RI Gelar Lomba Gerak dan Musik Mars 1 Rumah 1 Jumantik
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf menyebut Indonesia menghadapi beban yang signifikan yang disebabkan oleh DBD, dengan ribuan kasus yang dilaporkan setiap tahun.
Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini, dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan masyarakat.
“Melalui Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025, kami menetapkan target menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan,” kata Anas.
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 2024 adalah sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian, lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang 2023, yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian. (Ant/Z-1)