SUPERMOON adalah salah satu fenomena langit yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan purnama yang terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Apa sebenarnya yang menyebabkan supermoon, dan mengapa fenomena ini begitu istimewa?
Baca juga : Supermoon 18-20 September 2024, BMKG Prediksi Picu Banjir Rob di Pesisir Selatan Jawa
Apa Itu Supermoon?
Supermoon terjadi ketika Bulan berada dalam fase purnama dan berada di titik terdekat dengan Bumi dalam orbit elipsnya, yang disebut purnama perigee.
Orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna, sehingga ada kalanya Bulan berada lebih dekat dengan Bumi dan kadang lebih jauh.
Ketika purnama terjadi bersamaan dengan Bulan berada di perigee, kita dapat menyaksikan supermoon.
Baca juga : Supermoon Letih Puncak Malam Ini, Sambutlah Blue Moon yang Memesona!
Pada saat supermoon, Bulan bisa terlihat hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan purnama biasa.
Meskipun perbedaannya mungkin tidak begitu mencolok bagi sebagian orang, pengamat yang jeli dapat melihat Bulan tampak sedikit lebih besar di langit.
Penyebab Terjadinya Supermoon
Supermoon disebabkan oleh kombinasi dua faktor utama:
Baca juga : Jangan Lewatkan Fenomena Strawberry Moon Besok Malam!
1. Fase Purnama
Bulan purnama terjadi ketika Surya, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, dengan Bumi di tengah. Sinar Surya yang memantul dari permukaan Bulan menyebabkan Bulan terlihat sepenuhnya diterangi dari Bumi.
2. Posisi Bulan di Perigee
Karena orbit Bulan berbentuk elips, ada kalanya Bulan lebih dekat dengan Bumi (perigee) dan lebih jauh (apogee). Ketika purnama terjadi saat Bulan berada di perigee, kita menyebutnya sebagai supermoon.
Seberapa Sering Supermoon Terjadi?
Supermoon dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.
Baca juga : Pemerintah AS Ingin NASA Kembangkan Area Waktu Terkoordinasi untuk Bulan
Fenomena ini tidak jarang, namun tidak selalu disadari karena perbedaan ukuran Bulan yang lebih besar dari purnama biasa seringkali tidak terlihat jelas tanpa pembanding.
Rata-rata, supermoon terjadi antara 3 hingga 4 kali dalam setahun.
Akibat Supermoon
Selain tampak lebih besar dan terang, supermoon juga memiliki beberapa dampak kecil di Bumi:
-
Pasang Surut: Gravitasi Bulan mempengaruhi pasang surut air laut di Bumi. Demi supermoon, tarikan gravitasi Bulan lebih kuat, yang dapat menyebabkan pasang surut yang sedikit lebih tinggi dari biasanya, fenomena ini disebut sebagai pasang surut perigean.
-
Pengaruh Visual: Supermoon sering kali menjadi kesempatan bagi pengamat langit dan fotografer untuk mengabadikan keindahan fenomena ini. Bulan yang lebih besar dan terang memberikan pemandangan menakjubkan, terutama saat Bulan baru terbit di cakrawala, di mana ilusi optik dapat membuatnya tampak lebih besar.
Supermoon adalah fenomena langit yang mempesona, menggabungkan keindahan purnama dengan ukuran dan kecerahan yang lebih besar karena kedekatannya dengan Bumi.
Meskipun fenomena ini tidak jarang terjadi, supermoon tetap menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang, terutama para pengamat langit dan fotografer.
Apabila Anda memiliki kesempatan untuk menyaksikan supermoon, pastikan untuk menikmati keindahan dan keajaiban alam yang ditawarkan langit malam. (Z-10)