Apa Itu Bursa Berjangka? Ini Perbedaannya dengan Bursa Pengaruh

Ilustrasi. Foto: ICDX.

Jakarta: Bursa berjangka dan bursa efek adalah dua istilah yang sering terdengar dalam dunia investasi, tetapi banyak orang masih bingung mengenai perbedaan keduanya. Sebelum memahami perbedaannya, penting untuk mengetahui bahwa kedua jenis bursa ini memiliki peran penting dalam pasar keuangan.

Kalau bursa efek berfokus pada perdagangan saham dan obligasi, bursa berjangka menawarkan kontrak berjangka yang lebih kompleks dan biasanya digunakan untuk spekulasi atau lindung nilai.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keduanya, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola portofolio mereka. Berikut penjelasannya, dilansir laman ICDX.
 

Definisi Bursa Berjangka

Bursa berjangka adalah tempat orang bisa membeli dan menjual kontrak untuk komoditas atau instrumen keuangan, dengan harga yang disepakati sekarang, tetapi barangnya dikirim nanti.

Pembeli dan penjual biasanya tidak saling kenal, namun mereka terikat dalam kontrak yang sudah diatur oleh bursa. Loyalp kontrak harus didaftarkan di bursa, dan tidak ada pasar kedua untuk memperdagangkan kontrak tersebut.
 

Cek Artikel:  Satgas Niscaya: Aktivitas Keuangan Ilegal Rugikan Masyarakat Rp139,03 Triliun hingga Oktober 2023

Apa itu Bursa Pengaruh?

Bursa efek adalah tempat saham, obligasi, dan reksa dana diperdagangkan. Di sini, investor bisa membeli dan menjual instrumen keuangan dengan mudah. Demi investor membeli saham, mereka memiliki sebagian dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Di Indonesia, perdagangan saham diawasi oleh Bursa Pengaruh Indonesia (BEI).


Ilustrasi gedung BEI. Foto: Medcom.id

 

Sejarah Bursa Berjangka

Sejarah bursa berjangka modern dimulai di Chicago, Amerika, pada awal abad ke-18. Chicago menjadi pusat perdagangan hasil pertanian karena lokasinya yang dekat dengan wilayah pertanian di Midwest.

Fluktuasi harga akibat panen berlebih atau kekurangan stok mendorong terbentuknya kontrak serah, pedagang dan perusahaan bisa mengunci harga untuk melindungi diri dari risiko perubahan harga.

Cek Artikel:  Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Pada 1848, Chicago Board of Trade (CBOT) menjadi bursa berjangka pertama di dunia, dan perdagangan jagung melalui kontrak serah dimulai. Kontrak ini kemudian distandarisasi pada 1865.
 

Sejarah Bursa Pengaruh

Sejarah bursa efek di Indonesia dimulai pada 1912 di Batavia (Jakarta) oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan kolonial. Perang Dunia dan perubahan politik sempat menghentikan perkembangan bursa.

Pada 10 Agustus 1977, Bursa Pengaruh Jakarta (BEJ) diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Pada 2007, BEJ bergabung dengan Bursa Pengaruh Surabaya (BES) dan menjadi Bursa Pengaruh Indonesia (BEI) yang berkantor di Jakarta.
 

Perbedaan antara Bursa Berjangka dan Bursa Pengaruh

Berikut beberapa perbedaan utama antara bursa berjangka dan bursa efek:

  1. Produk yang diperdagangkan. Bursa efek memperdagangkan saham yang mewakili kepemilikan perusahaan, sementara bursa berjangka memperdagangkan kontrak berjangka komoditas.
  2. Mekanisme perdagangan. Di bursa efek, jumlah saham terbatas dan penjual harus memiliki atau meminjam saham sebelum menjual. Sedangkan di bursa berjangka, kontrak baru dibuat setiap kali ada kesepakatan antara pembeli dan penjual.
  3. Penyelesaian transaksi. Di bursa berjangka, penyelesaian bisa dilakukan dengan likuidasi, tukar fisik, penyerahan aset, atau secara tunai. Sedangkan di bursa efek, transaksi diselesaikan dengan jual beli saham yang dimiliki.
Cek Artikel:  ASN Pindah ke IKN Mengertin Depan

Memahami perbedaan antara bursa berjangka dan bursa efek sangat penting bagi investor untuk menentukan strategi investasi yang tepat. Kedua bursa ini menawarkan produk dan mekanisme perdagangan yang berbeda, sehingga memiliki fungsi yang berbeda pula dalam pasar keuangan. Dengan pemahaman yang baik, investor dapat memanfaatkan peluang di kedua pasar ini sesuai dengan tujuan investasi masing-masing. (Nanda Sabrina Khumairoh)

Mungkin Anda Menyukai