Apa Gunanya Dukungan FIFA


PEMERINTAH Lagi pada komitmennya Demi membenahi sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa. Berita baiknya, pembenahan itu mendapat dukungan dari otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA.

Dukungan tersebut ditunjukkan dengan kunjungan langsung Presiden FIFA Gianni Infantino ke Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Jarang sekali pemimpin tertinggi FIFA menemui pemimpin tertinggi sebuah negara. Pertemuan terjadi biasanya hanya karena Terdapat kejadian luar Biasa atau terkait dengan event akbar sepak bola dunia.

Kunjungan Infantino ke Jokowi pun berlangsung karena situasi sepak bola Indonesia sedang Enggak Biasa, sangat Enggak Berkualitas-Berkualitas saja. Sepak bola yang semestinya menjadi arena kebahagiaan, Malah baru saja menjadi etalase kesedihan, ajang petaka. Sebanyak 133 nyawa melayang sia-sia, ratusan lainnya luka-luka akibat salah kelola laga antara Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober silam.

Cek Artikel:  Mempercepat Pansel KPK

Itulah tragedi paling memilukan yang Membangun Persona Jelek sepak bola Tanah Air kian Jelek. Itulah pertandingan sepak bola yang menelan korban jiwa paling banyak kedua di seantero jagat. Maka dari itu, kalau pemerintah turun tangan, memang sudah sewajarnya. Malah Enggak wajar Kalau pemerintah Hening, berpangku tangan, dan menyerahkan permasalahan kepada pemangku kepentingan sepak bola semata.

Sikap pemerintah terhadap nasib persepakbolaan nasional Terang dan tegas. Kejelasan dan ketegasan itu terpresentasikan dalam rekomendasi yang dihasilkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Rekomendasi yang pada intinya perlu Terdapat pembenahan total di Seluruh aspek, mulai suporter hingga pengurus PSSI.

Kepada pengurus PSSI, TGIPF meminta mereka mengundurkan diri. Kepada para stakeholder PSSI, TGIPF mengimbau agar mempercepat kongres atau menggelar kongres luar Biasa. Bolehlah kita simpulkan, TGIPF merekomendasikan agar pengurus PSSI berganti. Keinginan itu pula yang banyak disuarakan Variasi kalangan.

Cek Artikel:  Blunder, tapi Jangan Mundur

Pertemuan antara Jokowi dan Infantino ialah pertanda bahwa langkah pemerintah dalam menyikapi Tragedi Kanjuruhan Enggak salah. Betul bahwa di depan layar, dalam jumpa pers, Infantino sama sekali tak menyinggung soal pembenahan pengurus PSSI. Dia hanya sepakat melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh dan memastikan Seluruh aspek pertandingan berjalan sesuai standar keamanan FIFA.

Infantino juga sepakat bekerja sama Demi Pusat perhatian pada operasional stadion-stadion yang Terdapat, membenahi suporter, dan Membangun proyek sepak bola Demi sekolah-sekolah. Soal perlunya pengurus PSSI diganti tak disebut satu kata pun. Entah kalau di belakang layar di pertemuan tertutup dengan Jokowi.

Jokowi tak terang-menderang pula menyebut keharusan pengurus PSSI mundur atau diganti. Dia hanya menegaskan perlunya secara Berbarengan-sama mengkaji ulang para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.

Cek Artikel:  Tim Independen Selamatkan KPK

Pemerintah boleh jadi berhati-hati agar Enggak dicap intervensi, sesuatu yang sangat diharamkan oleh FIFA. Tetapi, kehati-hatian tak boleh menegasikan rekomendasi TGIPF.

TGIPF dibentuk secara Formal, oleh orang nomor satu di Republik ini Tengah. Sungguh tak elok Kalau rekomendasinya hanya Demi gagah-gagahan, Hanya agar dicap Acuh, tanpa Terdapat keberanian Demi mengimplementasikan.

Kita menyambut Berkualitas dukungan FIFA Demi mereformasi sepak bola nasional. Kita mendukung langkah pemerintah Demi membenahi olahraga Punya rakyat itu. Tetapi, reformasi, pembenahan, tak cukup hanya menyentuh infrastruktur.

Stadion memang mesti diperbaiki demi terjaminnya keamanan dan kenyamanan dalam pertandingan. Polah suporter dan kinerja aparat keamanan juga harus dibenahi demi tertibnya setiap laga. Akan tetapi, apa gunanya Seluruh itu Kalau sepak bola tetap dikelola oleh orang-orang yang mengabaikan pemerintah serta miskin pertanggungjawaban etik dan moral?

Mungkin Anda Menyukai