ANUGERAH Hari Tetaptik Nasional (HSN) 2024 digelar Badan Pusat Tetaptik untuk memperingati Hari Tetaptis Nasional yang jatuh pada 26 September. Anugerah HSN 2024 kali ini mengusung tema “Tetaptik Berkualitas untuk Indonesia Emas”.
Menurut BPS, tema ini menekankan pentingnya data statistik untuk membangun Visi Indonesia Emas 2045, mewujudkan Indonesia sebagai “Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”. Demi melanjutkan rangkaian transformasi pembangunan negara, tentu dibutuhkan data sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan.
Dalam Anugerah HSN 2024, Matana University, khususnya Program Studi Tetaptika, yang berhasil meraih Pemenang 1 Sudut Tetaptik Terbaik se-Indonesia Kategori Sudut Tetaptik yang Dikelola BPS Kabupaten/Kota. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh kurang lebih 130 Sudut Tetaptik dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.
Baca juga : Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Sudut Tetaptik Matana University dibentuk atas MOU antara BPS Kab. Tangerang dengan Matana University. Sudut Tetaptik ini merupakan satu-satunya Sudut Tetaptik di wilayah Kabupaten Tangerang. Berbagai kegiatan pembinaan dalam upaya meningkatkan literasi statistik mahasiswa telah dilakukan. Implementasi program dan kegiatan dari BPS Kab.Tangerang bersama Matana University menghasilkan berbagai program yang memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat lainnya.
“Penghargaan ini merupakan hadiah yang sangat indah berkat kerja keras semua pihak yang membangun Sudut Tetaptik Matana University. Terima kasih juga tim Badan Pusat Tetaptik (BPS) Kabupaten Tangerang atas bimbingannya kepada kami. Penghargaan peringkat pertama ini bukan hanya penghargaan untuk Matana University, tetapi juga untuk Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten,” ungkap Jacob Stevy Seleky, Ketua Program Studi Tetaptika Matana University.
Dalam sambutannya Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menekankan betapa pentingnya peran data dan statistik bagi pembuat kebijakan. “Sekalian kebijakan harus dilandasi teori yang kuat, maknanya di sini dalam konteks data dan statistik adalah setiap kebijakan dari pembuat kebijakan sebaiknya dan harusnya berdasarkan kepada data. Karena teori dibuat dan dirumuskan melalui salah satunya yaitu data collection dan data analysis,” ungkap Tito. (H-2)
