Anggota Palestina merayakan gencatan senjata Hamas-Israel. Foto: EFE-EPA
Gaza: Kerumunan Anggota Palestina bersorak dan berpelukan Ketika Informasi menyebar bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan telah dicapai antara Israel dan Hamas. Gencatan itu bertujuan Demi mengakhiri perang selama lebih dari 15 bulan di Daerah Palestina.
Penghubung Qatar mengumumkan kesepakatan tersebut pada Rabu, tetapi Israel memperingatkan bahwa beberapa poin “Lagi belum terselesaikan” yang diharapkan akan segera diselesaikan.
Tetapi, perayaan sudah berlangsung di Gaza, kerumunan orang berpelukan dan mengambil foto Demi menandai pengumuman tersebut.
“Saya Enggak percaya bahwa mimpi Enggak baik selama lebih dari setahun ini akhirnya berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami telah kehilangan segalanya,” kata Randa Sameeh, seorang pengungsi berusia 45 tahun dari Kota Gaza ke Kamp Nuseirat di pusat Daerah tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis 16 Januari 2025.
“Kami butuh banyak istirahat. Begitu gencatan senjata dimulai, saya akan pergi ke pemakaman Demi mengunjungi Kerabat Pria dan Member keluarga saya. Kami menguburkan mereka di pemakaman Deir el-Balah tanpa kuburan yang layak. Kami akan membangun kuburan baru Demi mereka dan menuliskan nama mereka di sana,” imbuh Sameeh.
Di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, tempat banyak korban perang dirawat, ratusan Anggota Palestina berkumpul Demi meneriakkan yel-yel, bernyanyi, dan mengibarkan bendera.
Pada satu titik, seorang Member kerumunan dan seorang jurnalis dengan pelindung tubuh diangkat ke bahu orang-orang Demi melakukan wawancara di atas kerumunan Anggota Palestina yang gembira.
Ketika ambulans menerobos kerumunan Demi mencapai rumah sakit, pria dan Perempuan yang tersenyum meneriakkan “Allahu akbar”, atau “Tuhan Maha Besar” dan mengibarkan bendera Palestina.
Anak-anak kecil, beberapa tampak bingung karena keributan itu, berkumpul di luar rumah sakit juga, berdesakan di antara orang dewasa dan menonton Ketika mereka memberikan wawancara kepada media yang menunggu.
Sekelompok anak Pria di tengah kerumunan memimpin nyanyian pro-perlawanan yang Terkenal Ketika orang dewasa merekam momen itu di ponsel mereka.
Di Kota Gaza, Abdul Karim yang berusia 27 tahun Mengucapkan, “Saya merasa gembira, terlepas dari Sekalian yang telah hilang dari kita.”
“Saya Enggak percaya akhirnya saya akan Bersua Kembali dengan istri dan dua anak saya,” tambah Karim.
“Mereka pergi ke selatan Nyaris setahun yang Lampau. Saya berharap mereka mengizinkan para pengungsi Demi kembali dengan Segera,” ucap Karim.
Kerumunan besar juga berkumpul di Khan Younis, di Gaza selatan, dengan para pemuda berselancar di antara kerumunan di bahu orang lain Sembari menabuh genderang dan bersorak.
Kesepakatan yang diumumkan pada hari Rabu diharapkan dapat menghentikan pertempuran di Daerah Palestina yang hancur dan Menonton para tawanan yang ditahan di Gaza dibebaskan sebagai ganti tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 46.707 Anggota Palestina dan melukai 110.265 orang sejak 7 Oktober 2023. Sedikitnya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.