Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Dialokasikan Rp244,6 Triliun

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Jakarta: Pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp244,6 triliun pada 2025. Anggaran ini akan dijalankan melalui berbagai strategi, Adalah diversifikasi pangan, stabilisasi harga, dan peningkatan produktivitas petani.

 

Anggaran tersebut ditujukan Buat melindungi harga pangan di dalam negeri terhadap pengaruh dari gejolak harga pangan dunia, juga Buat memberdayakan petani skala kecil serta mencapai swasembada pangan.

 

“Dukungan APBN Buat ketahanan pangan juga diberikan melalui TKD Biaya Alokasi Spesifik (DAK) Fisik seperti pembangunan jaringan irigasi dan jalan pertanian maupun non fisik seperti pekarangan pangan lestari, pelayanan penyuluhan pertanian, dan puskeswan,” Terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) 2025, dilansir laman Kemenko Perekonomian, Minggu, 2 Februari 2025.

Cek Artikel:  Satu Dasa warsa Satoria Group, Alim Satria Pusat perhatian Kembangkan Bisnis Farmasi dan Agrobisnis

 

Selain itu, Pemerintah juga mempertahankan stabilitas harga pangan pada tahun ini dengan mengeluarkan berbagai Paket Stimulus Ekonomi yakni di antaranya stimulus Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran yang terdiri atas diskon harga tiket pesawat, penyelenggaraan kembali Harbolnas 2025, program Epic Sales 2025, BINA Diskon 2025, diskon tarif tol, serta stabilisasi harga pangan.

 

Paket Stimulus Ekonomi lainnya yang sudah berjalan Adalah berupa:

 

  1. Donasi pangan beras yang diberikan kepada 16 juta KPM @10 kg per bulan pada Januari-Februari 2025.
  2. Pemberian diskon tarif listrik Buat pelanggan dengan daya terpasang 450 VA hingga 2200 VA selama Januari-Februari 2025.
  3. Pengenaan PPN DTP Buat pembelian properti dan otomotif.
  4. Pengenaan PPh DTP Buat sektor padat karya. Pengoptimalan penyaluran KUR di kuartal pertama 2025.
  5. Pengoptimalan realisasi panen padi pada kuartal pertama 2025.
Cek Artikel:  Industri Kreatif Mengkolaborasikan Game dan Bisnis

 

“Pemerintah juga akan mendorong skema Kredit Padat Karya Buat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional,” tambah dia.

 

Skema ini ditujukan Buat mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Fitur-fitur Primer dari skema kredit ini meliputi plafon pinjaman dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar, Spesies Tumbuh yang lebih rendah, dan jangka waktu pinjaman yang Elastis antara 5-8 tahun.

 

“Pemerintah memberikan subsidi Tumbuh sebesar lima persen Buat masing-masing debitur dan telah menyediakan anggaran sebesar Rp20 triliun pada 2025 Buat mencapai Sasaran penyaluran. Skema kredit ini ditujukan Buat sektor-sektor industri padat karya, seperti Pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman,” beber Menko Airlangga.

Cek Artikel:  Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah, Universitas Gunadarma Hadirkan Program Student Loan

Mungkin Anda Menyukai