Anggaran Kekal Lembaga Pengelola Pendidikan Lelah Rp134,11 Triliun

Liputanindo.id JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan akumulasi Anggaran Kekal pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Anggaran Pendidikan (LPDP) dari tahun 2010 hingga Ketika ini mencapai Rp134,11 triliun.

Wamenkeu dalam keterangan resminya, Senin (27/11/2023) mengatakan hasil pengelolaan Anggaran yang Maju dikelola oleh LPDP tersebut dipakai Demi menyekolahkan mahasiswa, memberikan biaya penelitian dan riset, serta kegiatan akademis lainnya bagi lebih dari 45 ribu anak bangsa.

“Anda termasuk dalam 45,5 ribu orang yang mendapatkan beasiswa. Anda Seluruh penerima LPDP, Anda Mempunyai tanggung jawab yang besar,” kata Suahasil Ketika Berjumpa dengan para mahasiswa Indonesia penerima beasiswa yang sedang bersekolah di Jepang di Jakarta.

Cek Artikel:  Ini Perbedaan Bitcoin dengan Skema Piramida

Suahasil melanjutkan, tanggung jawab tersebut berkaitan dengan komitmen para penerima beasiswa Demi Bisa memberikan manfaat kepada Indonesia setelah selesai mengenyam pendidikan melalui beasiswa.

Lantaran dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dikumpulkan dari Dana pajak masyarakat Indonesia, maka para penerima beasiswa LPDP Mempunyai tanggung jawab Demi memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia.

Setiap tahunnya, Indonesia menyisihkan sebagian belanja dari APBN Demi Anggaran Kekal pendidikan. Pasalnya, keberadaan LPDP merupakan salah satu Bentuk Demi melaksanakan tujuan bernegara, Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Suahasil menuturkan, Indonesia telah mengalami dan melewati berbagai Ragam dinamika, Berkualitas yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yang berimbas kepada kondisi domestik. Tetapi, Indonesia tetap berpegang Kokoh pada empat tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Cek Artikel:  IHSG Ambles, Berlawanan dengan Wall Street

 Keempat tujuan bernegara tersebut yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan Standar, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian Kekal dan keadilan sosial.

 “Empat hal ini menjadi arah dari pembangunan Indonesia,” katanya. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai